Rabu, 19 Agustus 2009

Mencontek Virus bagi Anak

Detikhealth.com
Banyak anak yang tergiur untuk mencontek meskipun hanya sekali. Beberapa anak setelah mencontek sekali merasa bersalah dan tidak mengulanginya lagi, sementara beberapa anak yang lain bisa ketagihan dan merasa hal ini sangat berguna. Sayangnya, beberapa anak yang sudah mulai mencontek susah untuk berhenti.

Beberapa anak mencontek karena anak-anak tersebut terlalu sibuk atau malas, jadi anak-anak ingin mendapatkan nilai yang bagus tanpa menghabiskan banyak waktu untuk belajar. Beberapa anak yang lain mungkin merasakan tidak bisa melewati ujian tanpa mencontek, tapi tetap saja mencontek bukanlah ide yang bagus.

Jika anak sakit atau ada keperluan dimalam sebelumnya sehingga tidak sempat belajar, maka sebaiknya dibicarakan dengan sang guru. Namun, jika anak tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar karena aktivitas yang banyak, sebaiknya orang tua mulai memilih mana aktivitas yang penting dan mana yang bisa ditinggalkan terlebih dahulu.

Anak-anak yang mencontek akan takut jika tertangkap oleh gurunya. Meskipun tertangkap atau tidak, anak-anak ini mungkin akan merasa bersalah, malu atau serba salah. Walaupun merasa baik-baik saja atau tidak tertangkap basah, tapi bukan berarti semuanya baik-baik saja.

Anak yang ketahuan mencontek, akan membuat kecewa orang-orang disekitarnya seperti orang tua dan gurunya. Orang tua biasanya akan khawatir bahwa sang anak nantinya tidak akan bisa menjadi orang yang jujur.

"Selalu mengecewakan ketika mengetahui ada anak yang mencontek karena itu berarti sang anak tidak percaya dengan dirinya sendiri dan lebih memilih mempercayai orang lain," ujar Karen McCalley, seorang guru bahasa inggris di New Jersey, seperti dikutip oleh Kidshealth, Selasa (18/8/2009).

Anak yang terbiasa mencontek merupakan salah satu jalan untuk mengajarkannya menjadi orang yang tidak jujur. Terdapat banyak alasan mengapa anak ada yang tidak mencontek, tapi hampir kebanyakan anak pernah mencontek.

Mencontek bisa menjadi suatu kebiasaan yang buruk, sebaiknya bicarakan dengan anak masalah apa yang menyebabkan anak menjadi suka mencontek. Jika memang akibat terlalu banyaknya kegiatan yang diikutinya sehingga membuat dirinya tidak punya waktu untuk belajar, maka mulailah menguranginya atau bisa juga dengan memberikan les pribadi pada mata pelajaran yang memang kurang dikuasai oleh sang anak.

Pilihlah mainan yang mengutamakan keadilan dan mengharuskan pemainnya untuk jujur sehingga bisa membantu anak terbebas dari kebiasaan mencontek dan pasti akan membuatnya bangga.

Jadi, mulailah untuk mengajarkan anak Anda berlaku jujur yang bisa dimulai dengan tidak mencontek di sekolah. Karena anak akan memiliki kebanggan tersendiri dengan apa yang telah dilakukannya.

1 komentar:

Fafi Inayatillah, S. Pd. mengatakan...

guru hendaknya membuka paradigma berpikir siswa tentang tujuan belajar, tujuan utama belajar bukan untuk mencari nilai................
belajar adalah proses memanusiakan manusia.... kejujuran sangat penting untuk membentuk manusia yang utuh