Senin, 02 Februari 2009

Cara Mudah Menerapkan Team Teaching dalam Pembelajaran

Oleh Suyatno

Team Teaching atau Pembelajaran Tim (PT) saat ini mulai marak setelah beberapa sekolah terutama SMP, melakukan pembelajaran dengan harapan dapat lebih memaksimalkan fungsi guru, memenuhi standar mengajar 24 jam, dan pembelajaran menjadi menarik. SMPN 1 Pringkuku, Pacitan, 2007 yang lalu, melakukan pelatihan bagi guru untuk ber-pembelajaran tim yang diasuh oleh garduguru. Pelatihan itu dilaksanakan di ruang laboratorium. Kesannya sekarang, guru-guru di SMPN 1 Pringkuku itu merasakan hasilnya. Kemudian, SMPN 2 dan 4 Sidoarjo juga melakukan pelatihan PT dengan seksama meskipun sebelumnya sudah menerapkan PT. Mereka menyatakan bahwa PT lebih aspiratif dan menggairahkan kelas.

Apakah PT itu? PT adalah pembelajaran yang diasuh oleh dua atau lebih guru dengan satu topik atau satu kompetensi dasar. Di Jepang PT digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berorientasi kesiswaan sekaligus menjadi solusi problematika kelas besar yang sangat sulit ditangani oleh satu orang guru, sedangkan untuk mengembangkan sebuah kelas baru terbentur pada masalah pendanaan. Beberapa SD di Jepang yang pernah menerapkan PT. Dengan pendekatan ini, pendidikan SD di Jepang yang berorientasi kepada pendidikan anak per anak lebih mudah dijalankan. Secara praktisnya, guru utama bertugas menjelaskan materi pelajaran, sedangkan assistant teacher berfungsi membantu anak yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Di Indonesia beberapa sekolah menerapkan pola yang sama namun berorientasi utama untuk melengkapi beban jam mengajar guru.

PT merupakan model pembelajaran kolaborasi pengajar di dalam kelas dengan observasi terhadap siswa secara intensif. Catatan khusus terhadap perilaku, ketidakbisaan, kesulitan siswa akan terekam dengan baik, bersamaan dengan itu, teknik pengajaran pun akan dapat dikritisi dengan baik. Untuk dapat melakukan ini dengan baik, kedua guru yang berkolaborasi harus mempunyai kesamaan komitmen, dan kesiapan untuk bersikap kritis dan mengkritisi.

PT tidak semudah pembelajaran yang biasanya, yakni pembelajaran guru tunggal. PT memerlukan tim yang padu, seirama, sejalan, senada, seide, dan semodel. Ibarat tim olahraga, guru yang akan ber-PT harus mampu memainkan pembelajaran dengan sangat padu dan kompak ke arah tujuan yang akan dicapai. Suara guru satu dengan guru lainnya harus diatur sehingga enak didengar siswa. Posisi berdiri tim juga harus dijaga dan diatur. Upayakan kelas benar-benar hidup dengan pemaknaan tunggal. Jangan sampai guru satu lebih berkuasa dibandingkan guru lainnya. Tim harus setara.

Cara mudah untuk PT adalah (1) rencanakan bersama. Duduklah berdua untuk membincangkan pembelajaran yang akan dilaksanakan lalu aturlah sampai ke hal teknis di kelas. Perencanaan yang dibuat bersama harus menjadi pedoman utama. Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama pula. (2) Laksanakan bersama. Ketika di kelas, tim harus semuanya berada di kelas dengan posisi yang telah diatur dalam rencana. Jangan sampai guru lainnya tidak masuk dengan alasan percaya dengan guru lainnya. Janagan lupa, ukurlah tingkat pemahaman siswa saat pelaksanaan. Kendali keberhasilan harus menjadi kunci kerja tim. (3) Evaluasi bersama. Setelah pembelajaran usai, tim jangan segera bubar. Luangkan waktu sebentar untuk saling mengevaluasi posisi, peran, hasil, kondisi, dan kapasitas penerimaan materi dari siswa. Hasil evaluasi itu menjadi bahan untuk rencana PT di hari berikutnya. Dalam PT, para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

2 komentar:

IHSAN mengatakan...

apakah tim teaching sesuai permen diknas

IHSAN mengatakan...

tim teaching sesuai permen pendidikan