Jumat, 06 Februari 2009

Guru di Mata Mbok Siti (40)

Rumah di sekitar Mbok Siti sama sederhananya. Genteng kusam, tembok batu bata lama,kayu lapuk menggantung, dan pelataran tanah.Rumah-rumah itu seperti seragam dan seirama. Aku terkesima setiap kali berkunjung ke sana. Entah bagian otak mana yang membuat aku kagum dengan rumah-rumah sederhana itu.

"Menikmati apa anakku?" tanya si Mbok sambil membuka pintu. "Ini Mbok, struktur rumah yang kokoh ini", jawabku sekenanya. "Rumah ini sudah lama dibangun untuk tinggal dengan nyaman keluarga kami", jawabnya. Entah berapa orang yang dilahirkan, dibesarkan, dan berkembang dari rumah ini. Begitu pula, entah berapa orang yang berkembang dari rumah-rumah lain di sekitar ini. "Itu pertanda bahwa rumah ini, meskipun sederhana, mampu membuat orang yang tinggal di dalamnya nyaman, damai, dan betah", terang Mbok yang mempunyai tangan kokoh itu.

Begitu pula, guru harus mampu menjadi rumah bagi siswanya. "Guru harus mampu membuat siswa nyaman, damai, dan betah belajar", kata Mbok Siti sambil meletakkan secangkir kopi. Pada akhirnya, guru dapat menumbuhkembangkan kejiwaan siswa menjadi generasi yang damai dan berprestasi. "Yang membuat nyaman, damai, dan betah para siswa adalah gaya mengajar guru, bahasa yang mudah dimengerti dan akrab, penampilan yang menyejukkan siswa, dan kapasitas materi yang memadai", tambah Mbok Siti yang bernama lengkap Siti Damiyah itu.

1 komentar:

Fafi Inayatillah, S. Pd. mengatakan...

siswa butuh guru yang kokoh yang mampu memberdayakan dan melejitkan potensi siswa menjadi generasi berbudi dan berprestasi.
Selamat berjuang guru indonesia!