Rabu, 09 Desember 2009

Guru di Mata Mbok Siti (66)

"Mbok, hati-hati dengan sabit yang dipegang itu, nanti terluka", sergahku pelan karena ketakutan Mbok Siti memegang sabit dan membabatkan ke rumput untuk mendapatkan pakan kambing.

"Iya, anakku. Jangan khawatir, Mbok sudah biasa", jawabnya ringan. Sabit terus saja dibabatkan ke rumput lalu rumput itu dimasukkan ke keranjang di sebelahnya.

Karena sudah biasa memegang sabit, seseorang tentu tidak akan takut lagi kena iris atau babat sabit yang dipegang. "Gerakan tangan ini sudah hapal dengan arah sabit, anakku", kata Mbok Siti pelan.

Guru yang baik tentu juga seperti gerakan tangan dengan sabitnya. "Artinya, guru harus hapal benar tentang karakter muridnya sehingga dapat mengarahkan murid ke tujuan yang diinginkan", kata Mbok yang memakai baju hitam itu. Selain itu, guru juga teramat paham dengan materi ajarnya sehingga sangat mudah untuk menguatkan murid dengan materinya.

1 komentar:

Eko Wurianto mengatakan...

Saya Eko Wurianto, guru SMP di Pacitan. Kesimpulan saya setelah membaca tulisan Bapak: berarti dibutuhkan banyak waktu untuk mengasah pengalaman agar menjadi guru yang baik.
Sayang sekali, saya masih muda. Terima kasih.