Dalam lima tahun ke depan, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia mengalokasikan beasiswa studi di negara Kincir Angin tersebut senilai 30 juta Euro atau sekitar Rp 450 miliar.
Beasiswa belajar dari Pemerintah Belanda itu diserahkan ke StuNed. Penandatangan kontrak pengelolaan program beasiswa StuNed tahap ke-4 ini ditandatangani di Jakarta, Selasa (8/12) oleh Duta Besar Belanda Nikolaos van Dam dan Direktur Nuffic Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia Marrik Bellen.
Beasiswa tersebut ditujukan bagi kalangan profesional muda Indonesia. Prioritas akan diberikan kepada calon peserta yang berasal dari organisasi mitra Kedutaan Belanda, seperti departemen, pemerintah daerah, LSM, dan sektor swasta. StuNed akan memberikan beasiswa untuk tingkat master, kursus singkat berdiploma, pelatihan tailor-made, dan kursus penyegaran.
Adapun kursus penyegaran dirancang bagi para alumni StuNed agar mereka mendapatkan penyegaran ilmu dan peningkatan pengetahuan dan wawasan. Sejak dimulainya StuNed pada 2000, beasiswa pendidikan sudah dinikmati lebih dari 2.000 orang profesional Indonesia.
Selain StuNed, beasiswa studi ke Belanda bisa didapat dari program Netherlands Fellowship Programme. Beasiswa ini untuk pendidikan master dan doktor, serta program kursus berdiploma dan kursus penyegaran. Selain itu, ada juga beasiswa Huygens untuk perorangan yang berprestasi. Program ini untuk melanjutkan tahun terakhir tingkat Bachelor dan program master penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar