Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) akan berimbas pada pelaksanaan
Ujian Nasional (UN) 2014. Meski dikabarkan mundur, UN SMA, SMK, dan MA
akan dilangsungkan pada 14-16 April 2014.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, esensi pelaksanaan UN harus memenuhi dua persyaratan utama.
"Pertama,
seluruh proses pembelajaran sudah selesai. Jangan sampai UN
dilaksanakan saat pembelajaran belum selesai," ujar M Nuh, di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta
Selatan, Kamis (21/11/2013).
Poin kedua, katanya, pelaksanaan UN
harus mempertimbangkan jadwal penerimaan mahasiswa baru. Sehingga para
siswa bisa mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
"Harus mempertimbangkan waktu untuk masuk ke
jenjang lebih tinggi masih memungkinkan. Disesuaikan dengan jadwal
penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Kami sudah tanya dengan
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) kapan hasil ujian
penerimaan mahasiswa baru selesai sehingga bisa kami sesuaikan,"
paparnya.
M Nuh menegaskan, penetapan waktu pelaksanaan UN
dilakukan dengan melihat berbagai pertimbangan. Tidak hanya melihat even
nasional seperti Pemilu tapi juga mempertimbangkan hari besar agama,
yakni wafat Yesus Kristus.
"Tetap pertimbangkan jadwal UN dengan
kegiatan nasional lainnya. Semua pertimbangan kita masukkan, yaitu pileg
dan hari besar agama. Biasanya hari pertama UN satu pelajaran, sehingga
selesainya Kamis padahal Jumatnya Jumat Agung. Maka, setiap hari dua
mata pelajaran sehingga bisa selesai Rabu," ungkap M Nuh. (Sumber: Okezone.com/ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar