Ini informasi yang layak diketahui oleh guru dalam menangani siswa di sekolah. Ketika siswa berada dalam kondisi lambat, guru jangan menoleransi atas kelambatan itu. Guru harus mengajari siswa untuk bergerak cepat dan kuat fisiknya. Jika guru mengikuti keadaan siswa, dapat dipastikan siswa akan tambah lebih lambat.
Tempo.co melaporkan bahwa bocah-bocah zaman sekarang makin lemah dibanding generasi bocah pada era
1970-an. Sebuah penelitian yang mempelajari jutaan anak di seluruh
dunia mengungkapkan, anak zaman sekarang makin lamban dalam berlari.
Jika dibandingkan bocah 30 tahun lalu, bocah sekarang rata-rata lebih
lambat 90 detik jika berlari menempuh jarak 1 mil (1,6 kilometer).
Penelitian
itu juga mengungkapkan anak-anak berusia 9-17 tahun kebugaran
jantungnya turun 5 persen tiap dekade. "Wajar, anak-anak sekarang makin
kurang aktif," kata Dr Stephen Daniels, juru bicara American Heart
Association dan juga dokter anak dari Universitas Colorado, Rabu, 20
November 2013.
Penelitian yang dipimpin Grant Tomkinson, ahli
fisiologi olahraga dari University of South Australia, itu menganalisis
50 studi tentang kebugaran, yang melibatkan 25 juta anak usia 9 hingga
17 di 28 negara selama 1964-2010. Studi-studi itu mengkaji kesehatan
jantung dan daya tahan fisik.
Penelitian Tomkinson mengukur
seberapa jauh anak-anak bisa berjalan dalam lima sampai 15 menit dan
seberapa cepat mereka berlari jarak tertentu, mulai dari 0,5 mil ke 2
mil ( 3,2 kilometer). Hasilnya, bocah sekarang kurang bugar 15 persen
dibanding bocah zaman dulu. Penurunan kebugaran ini terjadi pada bocah
di Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Gejala serupa merambat ke
Amerika Utara, Jepang, dan Cina.
Di Cina, studi menunjukkan
anak-anak mereka makin gemuk dan lambat. Para ahli di sana menyalahkan
tes sekolah akademik yang makin kompetitif, yang membuat anak banyak
berada dalam ruangan. Kambing hitam lainnya adalah permainan game dan komputer web
yang digandrungi para bocah. Di Jepang, kebugaran pemuda turun sejak
era 1980-an. Pemerintah mendesak pihak sekolah dan pemerintah kota untuk
mempromosikan aktivitas kebugaran fisik.
Tomkinson dan
Daniels mengatakan obesitas mungkin juga jadi sebab. Karena membuat
lebih sulit melakukan latihan aerobik. "Terlalu banyak nonton televisi,
main video game, dan lingkungan yang tidak aman juga mungkin menjadi sebab," kata mereka.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menghitung 80 persen anak-remaja global
saat ini kurang aktivitas fisik. Para ahli kesehatan menganjurkan
anak-anak umur 6 tahun ke atas setidaknya satu jam tiap hari
beraktivitas fisik.(sumber: Tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar