Kamis, 21 November 2013

Anak Era Global Itu Lebih Lamban dan Fisik Lemah

Ini informasi yang layak diketahui oleh guru dalam menangani siswa di sekolah. Ketika siswa berada dalam kondisi lambat, guru jangan menoleransi atas kelambatan itu. Guru harus mengajari siswa untuk bergerak cepat dan kuat fisiknya. Jika guru mengikuti keadaan siswa, dapat dipastikan siswa akan tambah lebih lambat.

Tempo.co melaporkan bahwa bocah-bocah zaman sekarang makin lemah dibanding generasi bocah pada era 1970-an. Sebuah penelitian yang mempelajari jutaan anak di seluruh dunia mengungkapkan, anak zaman sekarang makin lamban dalam berlari. Jika dibandingkan bocah 30 tahun lalu, bocah sekarang rata-rata lebih lambat 90 detik jika berlari menempuh jarak 1 mil (1,6 kilometer).

Penelitian itu juga mengungkapkan anak-anak berusia 9-17 tahun kebugaran jantungnya turun 5 persen tiap dekade. "Wajar, anak-anak sekarang makin kurang aktif," kata Dr Stephen Daniels, juru bicara American Heart Association dan juga dokter anak dari Universitas Colorado, Rabu, 20 November 2013.

Penelitian yang dipimpin Grant Tomkinson, ahli fisiologi olahraga dari University of South Australia, itu menganalisis 50 studi tentang kebugaran, yang melibatkan 25 juta anak usia 9 hingga 17 di 28 negara selama 1964-2010. Studi-studi itu mengkaji kesehatan jantung dan daya tahan fisik.

Penelitian Tomkinson mengukur seberapa jauh anak-anak bisa berjalan dalam lima sampai 15 menit dan seberapa cepat mereka berlari jarak tertentu, mulai dari 0,5 mil ke 2 mil ( 3,2 kilometer). Hasilnya, bocah sekarang kurang bugar 15 persen dibanding bocah zaman dulu. Penurunan kebugaran ini terjadi pada bocah di Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Gejala serupa merambat ke Amerika Utara, Jepang, dan Cina.

Di Cina, studi menunjukkan anak-anak mereka makin gemuk dan lambat. Para ahli di sana menyalahkan tes sekolah akademik yang makin kompetitif, yang membuat anak banyak berada dalam ruangan. Kambing hitam lainnya adalah permainan game dan komputer web yang digandrungi para bocah. Di Jepang, kebugaran pemuda turun sejak era 1980-an. Pemerintah mendesak pihak sekolah dan pemerintah kota untuk mempromosikan aktivitas kebugaran fisik.

Tomkinson dan Daniels mengatakan obesitas mungkin juga jadi sebab. Karena membuat lebih sulit melakukan latihan aerobik. "Terlalu banyak nonton televisi, main video game, dan lingkungan yang tidak aman juga mungkin menjadi sebab," kata mereka.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menghitung 80 persen anak-remaja global saat ini kurang aktivitas fisik. Para ahli kesehatan menganjurkan anak-anak umur 6 tahun ke atas setidaknya satu jam tiap hari beraktivitas fisik.(sumber: Tempo.co)

Tidak ada komentar: