Kamis, 21 November 2013

Dari Kepala SD ke Penguatan Pendidikan Karakter

Andai semua kepala SD benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin, pengelola, penggerak, penyelaras, dan pemegang prinsip pendidikan, tentu, tanpa harus ada program bantuan sosial pengembangan pendidikan karakter pun, mereka akan menunjukkan hasil pendidikan yang membanggakan. Hanya saja, kepala sekolah yang demikian itu malah sedikit jumlahnya. Itu pun, kepala sekolah yang ditunjuk untuk itu karena berkaitan dengan projek yang akan dijalaninya. Betapa kesadaran mendidik tidak muncul serta merta dari tugas hakiki seorang kepala sekolah.

Andai juga kepala SD di Indonesia seperti 40 kepala SD yang sedang mengikuti Grand Final The Best Practice, tentu akan terlihat pola-pola penerapan pendidikan karakter yang dapat diandalkan sebagai dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hanya saja, tidak semua kepala SD dapat menjalankan program seperti ke-40 kepala SD itu. Betapa ada kesenjangan yang jauh antara yang mampu dengan yang tidak mampu meskipun sama-sama menjabat sebagai kepala SD.

Film dokumenter sekolah diputar oleh salah satu kepala sekolah. Terlihat dari film itu pembiasaan siswa saat datang ke sekolah, baris sebelum masuk kelas, berdoa, energizer sebelum memulai pelajaran, kebersihan, dan pembiasaan yang lainnya. Dia adalah kepala sekolah di SDN 132 Galung, Bone. Lalu, ada poster keberhasilan pendidikan karakter di sekolah yang ditempelkan para kepala SD. Poster itu menggambarkan aktivitas siswa dan guru. Di saat presentasi, kepala SD menunjukkan keberhasilan melalui gambar dan animasi. Betapa kepala SD itu benar-benar menunjukkan keadaan apa adanya di sekolahnya.

Pendidikan karakter merupakan hal yang esensial dalam membentuk generasi Indonesia ke depan. Meskipun, Kurikulum 2013 menghendaki keintegrasian pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran, pendidikan karakter harus menjadi pijakan utama. Para kepala SD sangat paham tentang pengintegrasian itu. hanya saja, bagaimana dengan kepala SD yang lainnya, yang tidak pernah tersentuh dengan program semacam ini?



Tidak ada komentar: