Sekitar 60 penanggung jawab humas perguruan tinggi
berkumpul di Hotel JW Marriott Surabaya sejak 13 s.d. 15 Juni 2013.
Lalu, apa yang diperbincangkan? Mereka membincangkan pola kehumasan yang
paling tepat untuk perguruan tinggi agar masyarakat benar-benar
mendapatkan informasi yang akurat, cepat, dan terbuka. Mampukah?
Selama ini, perguruan tinggi asyik dengan pendaftaran mahasiswa baru, perkuliahan, dan wisuda. Informasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung hanya kadangkala muncul dan dari perguruan tinggi tertentu saja. Walhasil, hanya perguruan tinggi itu-itu saja yang dikenal. Padahal, di Indonesia ada ribuan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Sehebat apapun informasi dan inovasi dari perguruan tinggi seakan-akan tenggelam oleh permasalahan pendidikan secara makro. Program bidikmisi yang memberikan biaya pendidikan bagi mahasiswa tidak mampu, gaungnya hanya biasa saja. BOPTN sebagai penyangga dana kehidupan kampus yang diatur agar semua perguruan tinggi melakukan pendanaan yang hampir sama, hanya bergaung negatif semata. Program SM3T ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Begitu pula, program cemerlang lainnya, hanya bersifat informatif yang numpang lewat saja.
Siapa yang salah atas informasi yang bagus tetapi ditanggapi dingin oleh masyarakat? Tentu, salah satu pihak yang patut dipersalahkan adalah Humas Perguruan Tinggi tersebut. Mereka hanya syik dengan kegiatan rutin dan tidak mampu menjangkaukan informasi ke segala ceruk penerima informasi. Informasi hanya bergaung pendek dan sementara. Padahal, dunia informasi berlaku cepat dan sekejap. Artinya, humas perguruan tinggi harus mampu berada pada tugas kehumasan yang cepat, sekejap, dan bermutu.
Informasi zaman sekarang ini akan cepat hilang tertutupi oleh informasi yang lainnya lagi. Informasi silih berganti seperti kejar-kejaran di arena balapan. Untuk itu, Humas perguruan tinggi harus mampu memasok informasi secara rutin dengan cepat dan sekejap pula.
Itulah kira-kira yang akan dibahas selama tiga hari. Mudah-mudahan, hasilnya dapat memberikan informasi yang berimbang tentang pendidikan di Indonesia.
Bukankah kekuatan bangsa dapat dilihat dari kekuatan pendidikannya? Humas perguruan tinggi haruslah mampu bekerja merumuskan strategi kehumasan yang terhebat dari yang hebat.
Selama ini, perguruan tinggi asyik dengan pendaftaran mahasiswa baru, perkuliahan, dan wisuda. Informasi lain yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung hanya kadangkala muncul dan dari perguruan tinggi tertentu saja. Walhasil, hanya perguruan tinggi itu-itu saja yang dikenal. Padahal, di Indonesia ada ribuan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Sehebat apapun informasi dan inovasi dari perguruan tinggi seakan-akan tenggelam oleh permasalahan pendidikan secara makro. Program bidikmisi yang memberikan biaya pendidikan bagi mahasiswa tidak mampu, gaungnya hanya biasa saja. BOPTN sebagai penyangga dana kehidupan kampus yang diatur agar semua perguruan tinggi melakukan pendanaan yang hampir sama, hanya bergaung negatif semata. Program SM3T ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Begitu pula, program cemerlang lainnya, hanya bersifat informatif yang numpang lewat saja.
Siapa yang salah atas informasi yang bagus tetapi ditanggapi dingin oleh masyarakat? Tentu, salah satu pihak yang patut dipersalahkan adalah Humas Perguruan Tinggi tersebut. Mereka hanya syik dengan kegiatan rutin dan tidak mampu menjangkaukan informasi ke segala ceruk penerima informasi. Informasi hanya bergaung pendek dan sementara. Padahal, dunia informasi berlaku cepat dan sekejap. Artinya, humas perguruan tinggi harus mampu berada pada tugas kehumasan yang cepat, sekejap, dan bermutu.
Informasi zaman sekarang ini akan cepat hilang tertutupi oleh informasi yang lainnya lagi. Informasi silih berganti seperti kejar-kejaran di arena balapan. Untuk itu, Humas perguruan tinggi harus mampu memasok informasi secara rutin dengan cepat dan sekejap pula.
Itulah kira-kira yang akan dibahas selama tiga hari. Mudah-mudahan, hasilnya dapat memberikan informasi yang berimbang tentang pendidikan di Indonesia.
Bukankah kekuatan bangsa dapat dilihat dari kekuatan pendidikannya? Humas perguruan tinggi haruslah mampu bekerja merumuskan strategi kehumasan yang terhebat dari yang hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar