Minggu, 09 Juni 2013

Inovasi untuk Prestasi Unggul dalam Perkuliahan yang Menyenangkan dan Menantang



Oleh  Dr. Suyatno, M.Pd.

Perkuliahan yang menjenuhkan, satu arah, stuktural, dan dosen sebagai objek hanya dapat menghasilkan mahasiswa yang pasif, berkinerja rendah, dan berpikir struktural semata. Padahal, zaman telah berubah. Mahasiswa saat ini lebih berpengalaman dalam memadukan audia, visual, dan kinestetisnya. Alam pikirannya telah terbingkai oleh teknologi informasi. Internet menjadi kebutuhan mahasiswa sehari-hari. Hal itu menuntut perubahan sistem perkuliahan dari pola lecturing ke pola facilitating sehingga mahasiswa sebagai subjek belajar mampu mengeksplorasi ide dan daya imajinasi secara maksimal sesuai dengan mata kuliah yang sedang didalaminya.
Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI), FBS, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai insan pembelajar yang berada di suasana perkembangan zaman menuntut perkuliahan yang bersifat fasilitating di kelas mereka.
Kondisi minimalis di atas, tampaknya dapat segera diatasi agar mahasiswa dapat berkuliah dengan perasaan senang, nyaman, dan memberikan motivasi belajar mahasiswa dengan baik. Perubahan kondisi perkuliahan perlu dilakukan dengan tepat sasaran dengan mengubah hal yang dirasakan mengganggu perkuliahan menjadi kondisi yang memberikan dukungan bagi mahasiswa untuk berkuliah dengan motivasi yang tinggi. Bagaimanapun, perkuliahan yang sehat perlu dibangun melalui penguatan model  perkuliahan yang kondusif. Prestasi mahasiswa tentunya akan lebih meningkat jika pemenuhan sarana perkuliahan terwujud.
Berkaitan dengan hal di atas, diperlukan langkah inovatif untuk memperkuat model perkuliahan di JBSI. Langkah tersebut dikembangkan dari berbagai aspek dengan satu tujuan, yakni membangun tradisi perkuliahan yang menyenangkan dan penuh kenyamanan. Mahasiswa dapat mengeksplorasi diri secara maksimal dan dosen dapat melaksanakan perkuliahan sesuai dengan targetnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini permasalahan yang perlu dijawab ke dalam tindakan konkret.
1.     Bagaimanakah penerapan inovasi perkuliahan yang menyenangkan dan menantang bagi mahasiswa JBSI?
2.     Model perkuliahan apa sajakah yang diinovasi untuk mewujudkan perkuliahan yang menyenangkan dan menantang  bagi mahasiswa JBSI?
3.     Bagaimanakah mempersiapkan perkuliahan yang menyenangkan dan menantang bagi mahasiswa JBSI?

Untuk menjawab permasalahan di atas, berikut ini tindakan yang dilakukan.
Tabel 1: Tindakan untuk Inovasi Perkuliahan
No
Aspek
Tindakan
Metode
1.
Penerapan inovasi perkuliahan
Menerapkan berdasarkan perencanaan, pengimplementasian, dan pengevaluasian perkuliahan
1.    Peta pikiran
2.    Berkelanjutan
3.    Fungsional
2.
Proses yang diinovasi
Pengidentifikasian masalah, pengembangan bahan perkuliahan, dan penerapan proses perkuliahan yang inovatif
1.   Observasi
2.   Curah gagasan
3.   Fungsional
3.
Cara melaksanakan perkuliahan
Intensifikasi penginovasian, pelaksanaann, dan kontrol rutin
1.   Kreativitas inovasi
2.   Fungsional


1.       Penerapan Inovasi Perkuliahan
Penerapan program inovasi perkuliahan dilaksanakan melalui tindakan berupa perencanaan, pengimplementasian, dan pengevaluasiaan dengan menggunakan metode peta pikiran, berkelanjutan, dan fungsional.

a.        Perencanaan
Tindakan yang dilakukan pertama kali adalah perencanaan perkuliahan dengan berdasarkan fakta dan data objektif berkaitan dengan kebutuhan belajar mahasiswa di JBSI. Fakta dan data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dengan mahasiswa, dan pemtaan pikiran yang mendukung. Observasi langsung dilaksanakan dengan mengecek langsung kondisi dan suasana mahasiswa yang akan menempuh perkuliahan dari sisi kapasitas, mata kuliah yang ditempuh, dan karakteristiknya. Hasil pengecekan langsung terlihat bahwa perkulaihan yang diampu memerlukan sentuhan.
Kemudian, berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa diperoleh informasi bahwa mereka memerlukan inovasi yang menyenangkan dan menantang dalam perkuliahan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan daya belajar mereka. Hasil wawancara dan observasi langsung tersebut kemudian digunakan untuk bahan penyusunan perencanaan perkuliahan yang menyenangkan dan menantang.

b.   Pengimplementasian
Pengimplementasian dilaksanakan dengan metode curah gagasan, maju berkelanjutan, dan fungsional. Penerapan metode inovatif yang menyenangkan diatur berdasarkan irama perkuliahan melalui pola segmentasi. Sejak 2005,   dilaksanakan inovasi perkuliahan dengan cara melibatkan mahasiswa. Berikut ini pengemplementasian yang dilakukan.
(1)        Orientasi perkuliahan di awal pertemuan. Mahasiswa diajak untuk melihat selintas pandang perkuliahan yang akan dijalani dengan skema materi perkuliahan dan sumber belajar yang harus dipenuhi. Tiap mahasiswa diberikan kertas kosong untuk diisi keinginan dirinya dalam menempuh perkuliahan. Mereka menuliskan panjang lebar tentang harapan dan pendalaman yang akan dilakukan. Kertas itu kemudian dipilah berdasarkan kesamaan. Kemudian, gagasan dari kertas yang diisi itu dibicarakan bersama. Selanjutnya, mahasiswa melakukan kontrak belajar. Komentar mahasiswa rata-rata menyatakan setuju dengan cara tersebut dan isinya memberikan informasi baru serta memotivasi dirinya.
(2)        Penyamaan buku catatan. Setiap perkuliahan, mahasiswa diwajibkan membawa buku tulis yang diperuntukkan khusus mencatat perkuliahan yang dijalani. Mahasiswa dilarang menggunakan kertas lepas-lepas atau binder yang berisi aneka catatan perkuliahan dari mata kuliah yang berbeda. Buku itu menjadi alat mahasiswa untuk membuat catatan, skema, tabel, dan peta pikiran. Mahasiswa sangat senang dengan pola itu karenan membantu mereka untuk berkonsentrasi tanpa harus mencari-cari catatan di minggu lalu di kertas lain yang terpisah.
(3)        Penggunaan metode perkuliahan yang berbeda-beda, bervariasi, dan multifungsi. Berbagai metode perkuliahan digunakan agar mahasiswa senang dan merasa tertantang. Mahasiswa tidak akan pernah dapat menebak system perkuliahan yang akan dijalani karena selalu berganti metode perkuliahannya. Metode itu adalah kartu konsep, Think-Pair-Share, pindah gambar, presentasi, eksplorasi materi di alam, debat, film, pictogram, peta pikiran, tempel makna, refleksi, dan penugasan pasangan. Mahasiswa merasakan ada nilai lebih yang diperoleh berkaitan dengan materi perkuliahan.
(4)        Pemanfaatan sumber belajar dari berbagai tempat. Mahasiswa dibebaskan mendapatkan konsep keilmuan dari perkuliahan melalui sumber apa saja. Yang terpenting, mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan sumber itu. Internet lebih banyak dimanfaatkan dibandingkan dengan membaca buku di ruang baca jurusan.
(5)        Refleksi perkuliahan secara rutin. Setiap menjelang akhir perkuliahan, mahasiswa selalu merefleksikan perkuliahan di hari itu secara bergantian. Mereka mengungkapkan kesan yang diperoleh dalam berkuliah di hari itu. Kadang isinya, mereka merasakan suka, tidak suka, waktu kurang, lelah, dan sebagainya. Refleksi itu bermanfaat untuk mengautkan perolehan mahasiswa dalam belajarnya, bahan evaluasi perkuliahan di hari berikutnya.
(6)        Blog pribadi. Secara berkala, perkuliahan juga ditunjang oleh informasi yang diunggah di blog penulis. Dengan begitu, mahasiswa dapat dengan leluasa mendapatkan informasi perkuliahan. Blog itu adalah www.garduguru.blogspot.com yang didesain sejak 2008.
c.    Pengevaluasian
Pengevaluasian dilaksanakan melalui dua cara, yakni pengevaluasian rutin dan bertahap. Pengevaluasian rutin dilaksanakan setiap minggu dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan mahasiswa berkaitan dengan keberlangsungan perkuliahan. Selain itu, evaluasi belajar dilakukan sesuai ketentuan, yakni midsemester dan ujian akhir semester. Portofolio mahasiswa yang dipamerkan di akhir perkuliahan juga menjadi bahan penilaian.

E.      Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.   Penerapan inovasi perkuliahan yang menyenangkan dan menantang bagi mahasiswa JBSI dilaksanakan dengan cara simultan, bertahap, fungsional, dan maju berkelanjutan. Penerapan menggunakan sistem fasilitating dengan mahasiswa.
2.   Proses perkuliahan yang diinovasi untuk mewujudkan perkuliahan yang menyenangkan dan menantang bagi mahasiswa JBSI meliputi perencanaan, awal kuliah, penerapan metode perkuliahan, refleksi, dan portofolio tugas mahasiswa, dan buku catatan kuliah.
3.   Cara pelaksanaan perkuliahan yang menyenangkan dan menantang mahasiswa JBSI dilaksanakan melalui variasi metode, keakraban, pemanfaatan sarana perkuliahan, dan pembebasan mahasiswa mencari sumber belajar.
Pengakuan pihak terkait telah diperoleh dari mahasiswa, dosen, tamu lokal, nasional, dan internasional. Tamu internasional yang dimaksud adalah mahasiswa dan dosen UBD dalam rangka studi banding ke JBSI. Mereka melihat dan mencermati hasil pekerjaan mahasiswa berupa dokumen dan media kreatif untuk pembelajaran yang dipajang di lemari kaca kelas. Hasil perkuliahan dikembangkan ke dalam buku tulisan penulis, yakni “Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra” (SIC, 2004); “Permainan Penunjang Pembelajaran Bahasa” (Grasindo, 2006); “Menjelajah Pembelajaran Inovatif” (Masmedia, 2010). Beberapa mahasiswa jurusan lain meminta penulis sebagai validator media pembelajaran yang dibuatnya dalam rangka skripsi. Semoga, pengakuan itu diikuti oleh mitra lainnya.



Tidak ada komentar: