Sabtu, 29 Oktober 2011

Pendidikan Karakter Bermula dari Keluarga

Orang yang paling berjasa dalam menanamkan karakter ke anak adalah orang tua sebagai pendidik pertama. Lihat saja, kita berkarakter kuat dalam menutupi kemaluan karena sejak kecil dibiasakan berpakaian meskipun awalnya melalui pemaksaan. Kita berkarakter dalam menggunakan tangan kanan karena pembiasaan terus menerus meskipun juga melalui pemaksaan budaya. Begitu pula, pemenuhan karakter fisik yang manusia bermula dari peran orang tua. Jika ingin memberikan penghargaan, orang tua lah yang pantas diberi terlebih dahulu karena memberikan karakter seirama dengan budaya dan lingkungan masyarakat tempat tinggal kita.

Maka didiklah kaum perempuan yang akan menjadi ibu rumah tangga tentang karakter manusiawi, dunia nakan tercipta dengan penuh penghuni yang berkarakter. Untuk itu, perlakukan karakter dasariah perlu diberikan dengan ikhlas kepada kaum perempuan. Kaum lelaki juga diberikan karakter tentang bagaimana menjadi manusia sejati yang berdimensi laki-laki. Memang, laki-laki dan perempuan tidak perlu dibedakan tetapi secara dasariah kehidupan keduanya berbeda.

Peletak dasar karakter adalah guru pertama manusia, yakni orang tua. Guru kedua, yakni guru sekolah melengkapi pendidikan karakter dari sisi pikiran dan perilaku kecendekiaan. Lalu, guru ketika adalah masyarakat yang memberikan karakter berkehidupan dalam komunitas. Oleh karena itu, karakter perlu didikkan dalam semua lini agar didapat kelengkapan hasil generasi berkarakter lengkap.

Orang tua sebagai peletak karakter tentu perlu mendapatkan sentuhan yang kuat dari dukungan pemerintah dan masyarakat. Pembinaan orang tua secara terus-menerus perlu dilakukan sehingga diperoleh cara-cara pendidikan keluarga berjalan dengan mantap.

Tidak ada komentar: