Selasa, 25 Mei 2010

Masalah Pendidikan di Provinsi NTB

Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi mengakui, pendidikan di daerah tersebut masih menghadapi banyak masalah yang perlu diatasi bersama. Masalah tersebut antara lain masyarakat yang belum memahami pentingnya pendidikan bagi anak usia dini, baik formal maupun nonformal, serta mutu pendidikan kejuruan yang relatif sangat kurang.

Demikian dikemukakan Zainul dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2009 Gubernur NTB, di Mataram, Senin (24/5/2010), di hadapan sidang paripurna DPRD NTB. Dia menjelaskan, masalah lain yang dihadapi adalah tenaga pendidik mata pelajaran tertentu yang masih kurang.

"Selain itu minat masyarakat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi relatif masih rendah serta masih tingginya angka buta huruf," kata Zainul.

Menurutnya, di NTB hingga kini terdapat sekitar 417.991 warga yang masih menyandang buta aksara. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, kata Zainul, pemerintah daerah melaksanakan sejumlah upaya antara lain memberikan bantuan alat/sarana bermain untuk merangsang minat masyarakat belajar.

"Selain itu menambah gedung dan ruang kelas baru serta mengembangkan SMP terbuka, SD dan SMP satu atap yang berlokasi di kecamatan, serta melengkapi sarana laboratorium IPA, biologi, bahasa dan komputer," katanya.

Pemerintah daerah juga terus mengangkat guru bidang studi tertentu yang langka, meningkatkan jumlah dana dan penerima beasiswa serta meningkatkan proses pembelajaran dengan 32 kali pertemuan melalui sistem blok.(sumber: kompas.com)

1 komentar:

Yayan_Bastian mengatakan...

sayang sekali ya, di wilayah NTB, yang kebetulan adalah wilayah asal ortu saya,pengembangan pendidikannya masih minim. padahal, di salah satu wilayah, sebut saja lombok. sudah populer keahliaannya dalam menciptakan santri santri yang berakhlak baik..
saya harap itu dapat menjadi perhatian lebih,untuk pihak pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana disana.