Oleh Suyatno
Sesungguhnya, modal yang teramat indah untuk menjadi
bermartabat adalah diwisuda. Diwisuda berarti diberikan kepercayaan legal untuk
menjalankan kemampuan diri secara bermartabat di tengah masyarakat. Jika kelak di
masyarakat ternyata sang sosok yang telah diwisuda berbuat cela dan ingkar dari
komitmennya, dia akan menemukan identitas negatif yang berlawanan dari predikat
bermartabat. Sebaliknya, sosok yang pernah diwisuda akan memperoleh cap
bermartabat apabila melaksanakan perbuatan yang diterima oleh masyarakat karena
berpikir positif, empati, berprestasi, dan memberikan arti bagi kehidupan.
Identitas positif dan negatif adalah pilihan dari sang sosok yang telah
diwisuda. Karena identitas diri di masyarakat adalah sebuah pilihan, tentu,
wisudawan Unesa akan memilih identitas positif dalam kondisi dan keadaan
apapun.
Wisuda adalah petanda dari sebuah babak dalam perjalanan
hidup sang sosok yang kelak akan beridentitas positif sehingga berpredikat
bermartabat. Petanda tersebut dibalut dalam sebuah momen Wisuda Unesa yang
diatur secara apik, prosedural, dan khidmat agar sang sosok menitikkesankan
pada petanda sehingga kelak akan melahirkan momentum bermanfaat. Untuk itu,
wisudawan kali ini, perlu mengabadikan momen ini dengan penuh kegembiraan,
kekhidmatan, dan keyakinan.
Kegembiraan merupakan dasar bagi keberlangsungan perjalanan
sang sosok dalam menapaki babak baru di masyarakat. Dengan kegembiraan,
inspirasi, kreasi, dan inovasi akan muncul dengan sempurna tanpa kegalauan
meski dalam kondisi serba susah sekalipun. Wisudawan Unesa, pasti, mampu
menempatkan kegembiraan sebagai dasar berkiprah dalam dunia sehingga menjadi
sosok yang bermartabat.
Kekhidmatan merupakan perwujudan dari proses berkonsentrasi
yang terfokus, ikhlas, dan bertanggung jawab. Dengan kehidmatan, sang sosok
akan mampu melahirkan karya dan kinerja dengan jernih, berbobot, dan disukai
oleh masyarakat. Meskipun berada dalam kegembiraan namun tidak khidmat, hasil
yang diperoleh akan tidak maksimal, kacau, dan terbagi-bagi sehingga menutup
tingkat keterfokusan diri. Modal bermartabat adalah kekhidmatan dalam setiap
kesempatan sekecil apapun.
Keyakinan merupakan perwujudan berpikir positif atas karya
dan kinerja yang telah, saat, dan akan dilaksanakan dalam diri sang sosok dalam
menghadapi kiprah diri di masyarakat. Keyakinan biasanya didasari oleh mimpi,
cita-cita, dan kehendak yang berdasarkan pengalaman dan kemampuan diri.
Wisudawan Unesa akan dapat bermartabat jika mempunyai keyakinan yang teramat kuat
atas kesuksesan diri dalam menjangkau sosok yang bermartabat di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar