Kamis, 12 Juni 2014

Wisuda dan Modal Menjadi Sosok yang Bermartabat


Oleh Suyatno
Sesungguhnya, modal yang teramat indah untuk menjadi bermartabat adalah diwisuda. Diwisuda berarti diberikan kepercayaan legal untuk menjalankan kemampuan diri secara bermartabat di tengah masyarakat. Jika kelak di masyarakat ternyata sang sosok yang telah diwisuda berbuat cela dan ingkar dari komitmennya, dia akan menemukan identitas negatif yang berlawanan dari predikat bermartabat. Sebaliknya, sosok yang pernah diwisuda akan memperoleh cap bermartabat apabila melaksanakan perbuatan yang diterima oleh masyarakat karena berpikir positif, empati, berprestasi, dan memberikan arti bagi kehidupan. Identitas positif dan negatif adalah pilihan dari sang sosok yang telah diwisuda. Karena identitas diri di masyarakat adalah sebuah pilihan, tentu, wisudawan Unesa akan memilih identitas positif dalam kondisi dan keadaan apapun.

Wisuda adalah petanda dari sebuah babak dalam perjalanan hidup sang sosok yang kelak akan beridentitas positif sehingga berpredikat bermartabat. Petanda tersebut dibalut dalam sebuah momen Wisuda Unesa yang diatur secara apik, prosedural, dan khidmat agar sang sosok menitikkesankan pada petanda sehingga kelak akan melahirkan momentum bermanfaat. Untuk itu, wisudawan kali ini, perlu mengabadikan momen ini dengan penuh kegembiraan, kekhidmatan, dan keyakinan.
Kegembiraan merupakan dasar bagi keberlangsungan perjalanan sang sosok dalam menapaki babak baru di masyarakat. Dengan kegembiraan, inspirasi, kreasi, dan inovasi akan muncul dengan sempurna tanpa kegalauan meski dalam kondisi serba susah sekalipun. Wisudawan Unesa, pasti, mampu menempatkan kegembiraan sebagai dasar berkiprah dalam dunia sehingga menjadi sosok yang bermartabat.

Kekhidmatan merupakan perwujudan dari proses berkonsentrasi yang terfokus, ikhlas, dan bertanggung jawab. Dengan kehidmatan, sang sosok akan mampu melahirkan karya dan kinerja dengan jernih, berbobot, dan disukai oleh masyarakat. Meskipun berada dalam kegembiraan namun tidak khidmat, hasil yang diperoleh akan tidak maksimal, kacau, dan terbagi-bagi sehingga menutup tingkat keterfokusan diri. Modal bermartabat adalah kekhidmatan dalam setiap kesempatan sekecil apapun.

Keyakinan merupakan perwujudan berpikir positif atas karya dan kinerja yang telah, saat, dan akan dilaksanakan dalam diri sang sosok dalam menghadapi kiprah diri di masyarakat. Keyakinan biasanya didasari oleh mimpi, cita-cita, dan kehendak yang berdasarkan pengalaman dan kemampuan diri. Wisudawan Unesa akan dapat bermartabat jika mempunyai keyakinan yang teramat kuat atas kesuksesan diri dalam menjangkau sosok yang bermartabat di masyarakat.



Tidak ada komentar: