Oleh Suyatno
Minggu ini merupakan masa penantian panjang seorang guru dalam kepastian lolos sertifikasi melalui portofolio atau mengikuti diklat PLPG untuk angkatan 2008. Yang lolos, sudah pasti, dia akan mengembangkan senyum dan seraya bersyukur sedangkan yang tidak lolos, pastilah sedikit bersedih dan bersusah. Sedih dan susah merupakan sesuatu yang sangat wajar. Hadapilah dengan biasa dan mengalir saja.
Untuk yang tidak lolos melalui dokumen portofolio, tentunya, garduguru mengucapkan selamat karena akan mengikuti diklat. Kok ucapan selamat? Ya. Dalam diklat yang sembilan hari itu, tentu, banyak yang didapat oleh seorang guru sehingga sedikit banyak memberikan perubahan gaya mengajar kelak. Kedua, selamat karena peserta tidak ditarik biaya untuk diklat sembilan hari dengan makan dan jajanan gratis. Ketiga, peserta akan menemui kawan yang senasib dan tentu akan menjadi relasi baru dalam pembelajaran ke depan. Keempat, peserta dapat istirahat sejenak dalam mengajar untuk sekadar refreshing dalam diklat.
Lalu, bagaimana agar lancar dalam diklat dan tentunya sekaligus lolos? Gampang dan mudah. Peserta pasti lolos asal mengikuti diklat dengan serius, disiplin, dan memahami materinya. He.he. (ya..pasti begitu).
Diklat PLPG sertifikasi guru dirancang dengan model pelatihan partisipatif. Peserta lebih banyak praktik untuk melaksanakan pembelajaran inovatif termasuk sistem evaluasi dan cara meneliti tindakan kelasnya. Penilaian untuk peserta diambil dari hasil tes tulis di akhir diklat, partisipatipasi peserta saat diklat di tiap topik sajian, hasil tugas, penilaian teman sebaya, dan kehadiran.
Berikut kiatnya. Pertama, buang jauh kekesalan, kesedihan, dan rasa malas kemudian ganti dengan percaya diri, optimistis, dan berniat. Ketiga, bawalah kurikulum, buku pelajaran, dan buku lainnya dalam diklat sebagai acuan meskipun nanti peserta akan mendapatkan modul pelatihannya. Keempat, masuklah tepat waktu dan jangan sekali-kali izin karena hal itu termasuk dalam penilaian. Kelima, bacalah modul dengan seksama meskipun penatar tidak menyuruh membaca karena soal tes diambil dari modul itu. Keenam, aktiflah di kelompok dengan kesetiakawanan tinggi, empati, dan toleransi karena hal itu juga menjadi bagian penilaian teman sejawat. Ketujuh, buatlah RPP yang inovatif dan praktikkan saat peer teaching dengan baik. Peer teaching maksudnya praktik mengajar di depan teman-teman diklat sendiri. Dalam peer teaching, penatar akan menunggui dan memberikan penilaian tentang sikap, gaya mengajar, membuka, menerangkan, menutup, bertanya, menegelola kelas, dan menggunakan media inovatif. Untuk itu, jangan sampai dalam peer teaching, grogi, tidak keluar suara, gemetar, dan sebagainya. Anggap saja seperti mengajar ke siswa di sekolah.
Saat diklat berlangsung, cobalah menikmati dengan membuang segala prasangka buruk tetapi justru membangun suasana diklat dengan kegembiraan dan kehendak untuk maju yang tinggi. Dengan begitu, diklat akan terasa berjalan dengan nyaman dan serasa cepat. Percayalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar