Senin, 10 November 2008

Guru di Mata Mbok Siti (32)

Tiba-tiba, Mbok Siti mengajakku sejenak ke belakang rumah. Aku turut saja ajakannya. Kami duduk di bawah pohon sawo belakang rumah. Pohon buah berwarna coklat tua dengan rasa manis itu teramat rindang bagi siang yang menyengat itu. Lalu, diambilnya sawo jatuh karena dimakan codot (kelelawar besar). "Buah ini berarti sudah tua dan matang sebab codot itu telah memakannya", ujarnya. Rasanya, kita tiap hari berlomba dengan codot itu untuk menentukan cepat mana antara kita yang memetik atau codot yang merusak itu. Andai saja, kita tidak tahu kalau buah itu layak petik, tentu buah itu pada gilirannya akan dimakan codot.

Tingkat kematangan buah sawo harus dapat kita ketahui dengan cermat. "Dengan begitu, kita dapat dengan tepat memetiknya dan tidak salah dengan buah yang masih muda serta mentah", ujar Mbok Siti. Guru yang paham akan tingkat kematangan siswa, dia akan dengan cepat menakar kekuatan siswa tersebut. Jika guru tidak punya bekal melihat kematangan siswa, dia tidak akan pernah mampu memberikan kemanfaatan bagi siswanya.

Tidak ada komentar: