Penyakit asma pada anak bisa disebabkan keturunan atau alergi. Tapi studi terbaru menunjukkan sekolah yang terletak di daerah lalu lintas padat meningkatkan risiko asma pada anak.
"Paparan polusi udara dari lingkungan sekolah dimana anak-anak menghabiskan sebagian besar harinya untuk melakukan aktivitas fisik bisa mempengaruhi risiko terkena asma," ujar Dr Rob McConnell, professor kedokteran preventif dari Keck School of Medicine of the University of Southern California, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (12/4/2010).
Penelitian di daerah Southern California menemukan anak-anak yang bersekolah dekat dengan daerah lalu lintas padat memiliki potensi terkena asma hingga 45 persen. Polusi udara yang ada disekitar sekolah tersebut menjadi biangnya. Tingginya tingkat polusi udara di daerah berlalu lintas padat, yang dapat menyebabkan asma pada anak hampir bisa terkena di semua negara.
"Sangat penting untuk memahami bagaimana lingkungan kecil tempat anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di luar rumah dapat mempengaruhi tingkat kesehatan mereka," ujar McConnell. Pentingnya menerapkan kebijakan mengurangi paparan polusi udara di lingkungan yang memiliki lalu lintas padat, tempat anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya harus menjadi perhatian. Hal ini bisa membantu mencegah penyakit asma pada anak-anak.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Enviromental Health Perspectives. dr. Aditya Suryansyah, SpA menerangkan asma adalah penyakit penyumbatan akibat adanya penyempitan saluran napas terutama di paru-paru.
Penyumbatan ini bisa terjadi karena saluran napas membengkak sehingga terjadi penyempitan atau adanya penumpukan lendir di saluran napas tersebut.
Keluhan batuk yang dirasakan oleh anak, menurut dr Adit bisa diperparah dengan adanya produksi lendir yang berlebih akibat alergi.
Hal yang perlu diketahui adalah jika ada alergen yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh bagian saluran pernapasan akan mengeluarkan lendir.
Asma yang terjadi baik pada anak-anak ataupun orang dewasa akibat penyempitan yang terjadi di saluran pernapasan sehingga asupan oksigen ke dalam tubuh menjadi berkurang yang menyebabkan anak merasa sesak napas.
(Sumber: Detik.health/ver/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar