Oleh Hary Eko Prajuwito
Di sela-sela kesibukan saya memberikan training di berbagai perusahaan, Sabtu dan Ahad kemarin saya sempatkan memberikan seminar untuk masyarakat umum. Sabtu di Universitas Widya Mandala, Surabaya, Ahad saya berbagi di PT. HM Sampoerna, Surabaya.
Selain menjalankan hobi saya yaitu memberikan training, saya juga ingin menguji dan mengasah kualitas ilmu yang saya dalami. Apakah ilmu itu hanya compatible di perusahaan atau bisa diserap masyarakat luas. Alhamdulillah, 1.000 peserta lebih di masing-masing tempat menikmati materi yang saya sajikan.
Dari diskusi dengan para peserta, saya menemukan bahwa sebagian besar
peserta ternyata ingin menjadi pengusaha. Alasannya sederhana, menjadi
karyawan susah kaya. Benarkah menjadi karyawan susah kaya? Jawaban saya,
TIDAK. Menjadi karyawan bisa kaya dengan cara yang benar asal tahu
ilmunya.
Sebelumnya perlu saya sampaikan, khususnya bagi Anda yang sangat silau dengan pengusaha. Ketahuilah, boleh jadi penghasilan para pengusaha tinggi tetapi penghasilan itu habis untuk operasional perusahaan dan membayar hutang. Sebagian diantara mereka sebenarnya tidak kaya.
Mereka mungkin mempunyai perusahaan dimana-mana, tetapi juga hutangnya berjibun dan tersebar ke segala penjuru mata angin. Boleh jadi hutangnya lebih banyak dibandingkan total kekayaanya. Sebagian diantara mereka sebenarnya tidak kaya. Tidur pun tidak nyenyak karena mimpinya pun dikejar-kejar debt collector.
Kaya, tidaklah identik dengan tingginya penghasilan dan banyaknya perusahaan yang dimiliki. Kaya ditentukan sejauh mana Anda memiliki aset-aset produktif yang jauh melebihi total hutang Anda. Selain itu, saat Anda memerlukan sesuatu, Anda memiliki dana yang cukup untuk memenuhinya.
Jadi, menjadi pengusaha tidak menjadi jaminan bahwa Anda bisa kaya. Karyawan pun bisa kaya dengan cara-cara yang tidak melanggar etika dan agama. Apabila Anda karyawan dan ingin kaya, bersegeralah menjadi seorang expert di pekerjaan yang Anda tekuni. Keahlian Anda diasah melebihi keahlian yang dimiliki oleh kebanyakan orang. Percayalah, menjadi expert di pekerjaan Anda, menjadikan Anda mendapat bayaran yang menggiurkan.
Jangan lupa, gaji yang Anda peroleh gunakanlah untuk membeli aset-aset produktif yang bisa menghasilkan. Sahabat saya di Bank BNI, karena rajin menyisihkan gajinya untuk membeli kos-kosan, menjelang usia pensiunnya sudah memiliki 147 pintu yang bisa dikontrakkan. Dengan rata-rata 2 juta rupiah per pintu, ia bisa menghasilkan 300 juta rupiah setiap bulan. Belum lagi harga tanah yang selalu naik setiap tahunnya. Berlebih untuk bekal pensiun.
Saya memiliki banyak sahabat yang masih menjadi karyawan. Mereka banyak yang lebih kaya dibandingkan beberapa sahabat saya yang menjadi pengusaha. Menjadi karyawan bisa menjadi kaya walau mungkin tidak sampai menjadi kelompok yang kaya raya. Bila passion Anda sebagai karyawan maka nikmatilah pekerjaan Anda, tanpa harus merasa iri dengan para pengusaha. Karyawan pun bisa kaya, percayalah…
Sebelumnya perlu saya sampaikan, khususnya bagi Anda yang sangat silau dengan pengusaha. Ketahuilah, boleh jadi penghasilan para pengusaha tinggi tetapi penghasilan itu habis untuk operasional perusahaan dan membayar hutang. Sebagian diantara mereka sebenarnya tidak kaya.
Mereka mungkin mempunyai perusahaan dimana-mana, tetapi juga hutangnya berjibun dan tersebar ke segala penjuru mata angin. Boleh jadi hutangnya lebih banyak dibandingkan total kekayaanya. Sebagian diantara mereka sebenarnya tidak kaya. Tidur pun tidak nyenyak karena mimpinya pun dikejar-kejar debt collector.
Kaya, tidaklah identik dengan tingginya penghasilan dan banyaknya perusahaan yang dimiliki. Kaya ditentukan sejauh mana Anda memiliki aset-aset produktif yang jauh melebihi total hutang Anda. Selain itu, saat Anda memerlukan sesuatu, Anda memiliki dana yang cukup untuk memenuhinya.
Jadi, menjadi pengusaha tidak menjadi jaminan bahwa Anda bisa kaya. Karyawan pun bisa kaya dengan cara-cara yang tidak melanggar etika dan agama. Apabila Anda karyawan dan ingin kaya, bersegeralah menjadi seorang expert di pekerjaan yang Anda tekuni. Keahlian Anda diasah melebihi keahlian yang dimiliki oleh kebanyakan orang. Percayalah, menjadi expert di pekerjaan Anda, menjadikan Anda mendapat bayaran yang menggiurkan.
Jangan lupa, gaji yang Anda peroleh gunakanlah untuk membeli aset-aset produktif yang bisa menghasilkan. Sahabat saya di Bank BNI, karena rajin menyisihkan gajinya untuk membeli kos-kosan, menjelang usia pensiunnya sudah memiliki 147 pintu yang bisa dikontrakkan. Dengan rata-rata 2 juta rupiah per pintu, ia bisa menghasilkan 300 juta rupiah setiap bulan. Belum lagi harga tanah yang selalu naik setiap tahunnya. Berlebih untuk bekal pensiun.
Saya memiliki banyak sahabat yang masih menjadi karyawan. Mereka banyak yang lebih kaya dibandingkan beberapa sahabat saya yang menjadi pengusaha. Menjadi karyawan bisa menjadi kaya walau mungkin tidak sampai menjadi kelompok yang kaya raya. Bila passion Anda sebagai karyawan maka nikmatilah pekerjaan Anda, tanpa harus merasa iri dengan para pengusaha. Karyawan pun bisa kaya, percayalah…
1 komentar:
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Pamapersada Nusantara
Posting Komentar