Wisuda bukan hanya prosesi dengan memakai toga lalu
bersalaman dengan rektor dan diabadikan dalam foto kenangan semata. Wisuda
bukan senantiasa hanya itu saja. Ada makna yang terurai panjang dari sebuah
wisuda. Lantas, orang yang dapat memaknai prosesi wisuda dengan tepat akan
dapat menemukan jalan hidup kelak. Sebaliknya, siapa saja yang tertutup
pembatas sehingga tidak mampu melihat dengan jernih makna wisuda yang
sesungguhnya, tentu akan terseok-seok dalam menapaki kehidupannya.
Wisuda itu sebuah momen yang dapat memunculkan momentum.
Momentum tidak selalu ada dalam sebuah momen. Jadi, meski Anda diwusida, belum
tentu momentum dapat ditemukan. Yang dapat menemukan momentum adalah mereka
yang mampu menggunakan wisuda sebagai energi pengungkit perjalanan hidupnya.
Energi pengungkit itu akan muncul jika terdapat refleksi diri, penguatan jiwa,
dan pemaksimalan potensi.
Wisudawan itu sosok yang berisi dan berpotensi. Namun, isi
dan potensi itu akan menjadi tidak berguna manakala hanya tersimpan di lemari
badan, terselip di untaian kata sebuah ijasah, dan hanya tertandai oleh toga
yang dipasangkan di kepala saat wisuda. Sebaliknya, isi dan potensi akan
bersatu membentuk energi baru yang dapat memberi arti hidup seorang wisudawan
jika terus menerus dipoles dan diasah. Banyak orang yang mengeluh ketika selesai
diwisuda. Namun, banyak orang yang juga semakin melejit dalam hidupnya setelah
menemukan momentum dari sebuah prosesi wisuda.
Mengeluh dan melejit merupakan pilihan bagi wisudawan. Orang
yang mampu memaknai wisuda secara mendalam tentu akan melejit. Sebaliknya,
mereka yang hanya permukaan saja memaknai wisuda, tentu, dia akan mendapatkan
kata mengeluh sepanjang masa. Tentu, alumni Unesa akan memilih kata melejit. Untuk itu, pemaknaan perlu
terus dilakukan sampai suatu saat menemukan jalan yang lempang bagi hidupnya.
Dengan modal pemaknaan wisuda sebagai momentum loncatan diri
untuk menggapai kesuksesan, Unesa menentukan tema Wisuda ke-81 Unesa Siap Mengembangkan Pendidikan Berbasis Revolusi
Mental demi Kejayaan Indonesia. Tema
itu sungguh memerlukan usaha yang kuat dengan memadukan isi dan potensi diri
setiap wisudawan. Dengan momen itu, momentum diri harus berada pada sebuah
revolusi mental. Melejitkan diri tidak sekadar selesai di ucapan saja.
Melejitkan diri harus sampai tarap memunculkan kejayaan bangsa. Bangsa yang
jaya ditandai oleh kebergairahan para tokoh-tokohnya dalam membangun masyarakat
dalam bingkai budaya. Siapa tokoh itu? Tak lain dan tak bukan adalah para
wisudawan Unesa. Selamat diwisuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar