Walaupun kadang membuat pusing, belajar ternyata membuat kehidupan seseorang lebih bahagia.
Hal tersebut terungkap melalui survei Kantor Statistik Nasional
AS (ONS) terhadap 15 ribu orang dari usia 16 tahun ke atas. Tim
memerhatikan tingkat kecenderungan belajar partisipan berdasarkan
kualifikasi pendidikannya.
Seperti yang dilansir Media Indonesia.com 7 Juli 2012.
Di awal surveinya, tim ONS menyatakan ingin mencari tahu
hubungan langsung antara kebahagiaan dan belajar. Dari survei tersebut,
ONS menemukan bahwa orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
sebanding lurus dengan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari yang
mereka rasakan.
Tim melakukan survei dengan tingkat indikator kebahagiaan dari
yang terendah yakni 1-10. Hasilnya, hampir 81% partisipan yang memiliki
kualifikasi pendidikan tinggi (A) menempatkan kebahagiaan mereka di
tingkat 7 ke atas.
Sedangkan partisipan yang memiliki tingkat pendidikan di
bawahnya (B) hanya 74%. Kemudian partisipan yang hanya memiliki
kualifikasi pendidikan dasar memiliki tingkat persentase 62% indikator
kebahagiaan 7 ke atas.
"Kami bahagia laporan ONS menyimpulkan pentingnya pendidikan
untuk meningkatkan kebahagiaan hidup, baik pada anak muda maupun yang
sudah tua," ujar pengamat pendidikan dari Association of Teachers and Lecturers Jill Stokoe. (Telegraph/DK/OL-9/media Indonesia)
2 komentar:
www.penerbitindieraya.wordpress.com/2012/07/14/paradigma-kebenaran-cara-memahami-kebenaran-sesungguhnya/
betul pak, dengan belajar rasa ingin tahu terpuaskan dan di situlah letak kebahagiaannya :)
Posting Komentar