Sal Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia.
Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti
Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat
Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru. Khan menghabiskan
waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio
rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu
adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video.
“Orang ini luar biasa,” kata Gates dalam surelnya. “Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas.”
Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates?
Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh
video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi.
Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia
gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik
jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah
Silikon itulah dosen digital ini membikin tutorial video. Khan
sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration)
Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia
serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org).
Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar
apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai
tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari pabrik cupcake.
Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah
menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari.
Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus
Universitas Sanford. “Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu
orang,” kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak
orang iri, termasuk Bill Gates.
“Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia,” ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya,
Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di
New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku
kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas
ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT.
Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder,
yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika
keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam
kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan software Yahoo Doodle. Sejak itulah kecanduan mengajar dimulai.
Khan mulai membuat tutorial dengan menulis
program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya
sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam
dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.
Khan akhirnya benar-benar hidup untuk
akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu
dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan
investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. “Saya sudah
punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta
rumah,” katanya.
Khan tak pernah miskin dengan kebaikan.
Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan
donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti
dia. Selamat hari guru, 25 November, teman. (Sumber: Blog Tempointeraktif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar