Lebih penting mana, antara lahan pendidikan dengan pusat bisnis? Bagi Kwarnas Gerakan Pramuka, lokasi pusat bisnis lebih penting daripada lahan pendidikan. Betapa tidak. Pusdika Cibubur belahan barat tol, seluas 20 Ha, tempat yang bersejarah itu, akan beralih menjadi pusat bisnis.
Pasalnya, kwarnas telah menggadaikan lokasi itu selama 30 tahun sebagai lokasi pusat bisnis. Imbalannya, kwarnas akan mendapatkan dana segar tiap tahun 5 Miliar lalu pada tahun ketiga akan bertambah sampai jumlah total 510 miliar. "Dana itu untuk digunakan untuk pendanaan operasional karena dana hibah tidak boleh untuk operasional", ujar Asrul Azwar saat membuka Rakernas Gerakan Pramuka 2012, 27 April 2012, di Ruang Sarbini, Cubibur.
Agaknya, pengalihan fungsi itu tidak melihat analisis dampak masa depan, dampak lingkungan, dan dampak organisasi. Padahal, jika tempat itu dikembangkan sebagai lahan konservasi seperti sekarang, ke depan tentu akan menjadi daya tarik bagi pemasukan. "Bahkan, dana yang diperoleh akan lebih dari imbalan investor", kata salah satu pengurus Kwarda di Indonesia yang tidak mau disebut namanya.
Hobi alih fungsi ke swasta dengan model imbalan tampaknya menjadi tiruan pimpinan kwarnas jika merunut gaya kepemimpinan kwarnas yang lalu. "Kalau modelnya begini, lama-kelamaan lahan Gerakan Pramuka akan habis", tambah seorang pelatih kepramukaan. Namun, apa dikata, perjanjian sudah dibuat. Gambar sudah dipamerkan.
Meskipun perjanjian sudah ditandatangani, jika lokasi itu memang lebih bermanfaat bagi pendidikan kepramukaan, tentu perjanjian akan dapat dengan mudah dicabut. Kwarda se-Indonesia harus kompak dalam mencermati analisis dampaknya. "Sampai saat ini, dampak itu tidak pernah dipaparkan ke publik", ujar salah satu peserta rakernas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar