Jumat, 25 Juni 2010

Guru dan Pubertas Anak

Jangan terkejut ketika anak yang selama ini dianggap masih kecil mulai memiliki ketertarikan seksual atau menunjukkan beberapa perilaku seksual. Itu hal yang normal dan sebaiknya orangtua mempersiapkan anak menghadapi pubertas.

Pubertas membawa perubahan fisik dan emosi yang cukup dramatis, yang mungkin saja menakutkan bagi anak-anak yang belum siap.

Anak bisa tenang ketika anggota keluarga mulai menyadari perubahan dalam diri mereka. Bicara tentang bagaimana kau merasa dan bagaimana mengatasi situasi rumit seperti menstruasi atau mimpi basah perlu dilakukan agar anak tidak kaget menghadapi pubertas.

Seperti dilansir dari Better Health Channel, Rabu (23/6/2010), pada usia sekolah dasar, perilaku-perilaku tertentu yang muncul bisa berupa:
1. Anak merasa malu bila telanjang di depan orang tua mereka.
2. Anak mulai berkumpul dengan teman sesama jenisnya, dan mulai mengeluhkan 'gangguan anak perempuan' dan 'gangguan anak laki-laki' ketika membicarakan lawan jenis.
3. Permainan yang dilakukan bisa berupa permainan ciuman atau memerankan pernikahan.
4. Anak-anak penasaran mengenai perbedaan gender, hubungan seksual dan kehamilan. Dan mereka juga mulai membicarakan topik ini di antara mereka sendiri dengan berbagai tingkatan tertentu.
5. Permainan gender yang dimulai di awal masa kanak-kanak, seperti bermain 'dokter-dokteran', bisa saja terus berlanjut karena anak-anak usia ini tertarik untuk mengetahui lebih.

Bagaimana mempersiapkan anak menghadapai pubertas?
1. Mulailah pembicaraan mengenai pubertas saat anak berusia 9 tahun.
2. Bila Anda merasa tidak yakin atau tidak jelas mengenai perubahan pubertas, cari tahulah.
3. Gunakan alat-alat seks edukasi yang sesuai dengan usia, seperti buku, untuk menjelaskan pada anak Anda mengenai perubahan yang akan mereka alami.
4. Anak-anak perempuan bisa mulai menstruasi mereka saat usia 8 tahun. Pastikan kalau mereka tahu apa yang harus dilakukan. Tunjukkan padanya seperti apa itu pembalut. Semakin mendekatnya waktu, sediakan pembalut dalam kemasan kecil di tas mereka.
5. Anak lelaki perlu tahu mengenai ereksi dan mimpi basah yang tidak diinginkan, sebelum hal ini terjadi, sehingga kejadian ini tidak mengagetkan mereka.
6. Beritahu para anak perempuan mengenai perubahan pubertas laki-laki, begitu pula sebaliknya.

Selain masalah pubertas, anak juga mendapat informasi mengenai hubungan seksual agar tidak salah langkah. Hal-hal yang sebaiknya anda lakukan dalam berbicara dengan anak mengenai topik seksual ini antara lain:
1. Jangan tunggu anak anda untuk bertanya. Jika usia anak anda sudah mencapai 10 tahun, tetapi mereka belum pernah menanyakan apapun pada anda, namapaknya rasa malu membuatnya berhenti pada poin ini.

2. Beberapa anak mungkin merasa lebih sederhana saat usia 6 tahun dan mungkin menginginkan keleluasaan pribadi di kamar mandi. Hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk membuatnya yakin kalau mereka bisa mengatakan 'tidak' atas apa yang tidak mereka inginkan.

3. Masturbasi adalah hal normal dan sehat
untuk anak-anak dan bisa saja sudah terjadi jauh sebelum masa pubertas dimulai. Yang perlu diketahui anak-anak, masturbasi adalah suatu hal yang dilakukan secara pribadi.

4. Banyak orang tua yang mulai membicarakan tentang kehamilan ketika anak mereka masih berusia pra-sekolah. Tentunya, sangat penting untuk memulai pembicaraan ketika usia mereka 8 atau 9 tahun. Jika anak Anda belum pernah bertanya, Anda bisa mulai dengan pertanyaan, 'Pernahkah kau bayangkan bagaimana kau lahir?'. Cari kesempatan untuk memulai pembicaraaan, contohnya menggunakan buku atau mengomentari saudara yang sedang hamil.

5. Beberapa anak perempuan akan mulai berkembang dadanya dan berakhir pada usia 8 tahun. Pada usia 9 tahun, mulai bercakap-cakap dengan laki-laki dan perempuan mengenai pertumbuhan dan perubahan tubuh.

6. Pastikan anak Anda tahu pada siapa mereka bisa bicara mengenai hal memalukan. Beritahukan padanya, ke mana mereka harus bertanya bila mereka membutuhkan bantuan orang dewasa, di saat mereka segan untuk mendatangi Anda.

(ir/ir)

Tidak ada komentar: