Rabu, 07 Januari 2009

Tips Pemetaan Siswa untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran

Oleh Suyatno

Siswa yang belajar di sekolah tentunya memunyai latar belakang yang berbeda-beda dengan gaya belajar yang berbeda-beda pula. Karena guru kurang seberapa memperhatikan perbedaan tersebut, pembelajaran berjalan dengan dingin, tidak bergairah, dan statis yang berujung pada prestasi siswa yang rendah. Untuk itu, guru perlu mempunyai kemampuan mengidentifikasi siswa dengan jeli.

Bagaimanakah cara memetakan siswa dalam pembelajaran? Berikut tips yang dapat digunakan guru.
1. Seleksi
Lakukanlah seleksi siswa saat pendaftaran siswa baru meskipun pendaftarnya dirasa kurang untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa. Hasil seleksi menjadi bahan dasar pengelola sekolah untuk menganalisis kegiatan berikutnya.
2. Streaming
Jika sudah mendapatkan siswa dan ternyata siswa berjumlah banyak, bagilah siswa ke dalam beberapa kelas berdasarkan potensi dan gaya belajar siswa. Umpamanya, kelas 1A terdiri atas siswa berpotensi tinggi, 1B siswa berpotensi sedang, dan seterusnya.
3. Setting
Yang dimaksud setting adalah pengelompokkan siswa di kelas berdasarkan potensi yang sama. Pengelompokkan itu sebaiknya tidak diketahui siswa alias rahasia guru.
4. Angket Kondisi Siswa
Buatlah angket gaya belajar atau potensi siswa yang dapat menggambarkan kondisi sebenarnya. Dengan begitu, guru benar-benar mengetahui kondisi nyata siswa sehingga dapat menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang tepat.
5. Pengaturan tempat duduk
Aturlah tempat duduk siswa dengan bertujuan. Kadangkala siswa duduk di depan dan kadangkala duduk di belakang agar mendapatkan variasi belajar.

Tips di atas dapat dijalankan asalkan guru mempunyai catatan anekdot pribadi yang rinci dan menggambarkan kondisi kelas secara nyata. Selama ini, banyak guru yang tidak membawa catatan apa-apa. bahkan, ada guru yang tidak tahu tentang latar belakang siswa yang diajarnya. Guru hanya datang, mengajar, dan selesai.

Sudah saatnya guru berubah gaya dari gaya statis menjadi gaya dinamis. Lakukanlah perubahan yang mendasar berdasarkan kepentingan siswa. Guru yang baik adalah guru yang terus-menerus melakukan perubahan. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar: