Kamis, 28 Agustus 2008

Guru, Jadilah Dirimu Sendiri

Oleh Suyatno

Kalau kita tidak bisa memberi berkah
kepada orang lain,
setidak-tidaknya
janganlah menjadi batu sandungan
bagi orang lain


Jadilah diri sendiri dan janganlah menjadi orang lain yang ditutupi dengan wajah fisik sendiri. Guru adalah sosok manusia yang mempunyai kedirian yang berpotensi jika diasah dan dikembangkan. Dari kedirian itu, muncullah semangat berkarya melalui jalur guru, yang menjadi agen perubahan bagi generasi mendatang. Guru adalah guru dan bukan pekerjaan lain.

Tugiman, sebut saja begitu, seorang guru yang selalu bimbang ketika melihat dokter begitu laris dikunjungi pasien. Dia tambah suka melamun ketika melihat arsitek berkendaraan mobil mewah. Dia tambah stres ketika melihat tukang bakso membeli sepeda motor baru. Dia pusing 100 hari ketika melihat muridnya melebihi kariernya daripada sosoknya yang hanya guru.

Lain lagi dengan Guru Paiman, dia selalu bingung dengan metode pembelajaran yang begitu banyak dan tidak mengetahui metode mana yang paling bagus. Paiman selalu takut salah ketika akan menerapkan metode pembelajaran yang pernah dipakai guru lain. Apa yang disajikan di depan kelas, selalu dirasakan Paiman sebagai sesuatu yang penuh dengan kegamangan.

Lastri, perempuan guru, sebut juga begitu, selalu meniru pekerjaan guru lain dalam hal apapun. Perencanaan pembelajaran yang dibuatnya merupakan tiruan dari perencanaan guru lain di tempat lain. Cara mengajarnya juga fotokopi dari cara yang digunakan guru lain. Pokoknya, apa yang dilakukan guru lain, entah bagus atau tidak, selalu ditirunya.

Tugiman, Paiman, dan Lastri di atas merupakan contoh dari guru yang tidak berada dalam posisinya sebagai guru sebenar-benarnya guru. Mereka hanya bersaput bentuk namun tidak berisi makna dan fungsi. Mereka berkategori guru kacau-balau karena tidak bersandar pada diri sendiri.

Kalau memang sudah memastikan diri dilabeli profesi guru, jadilah guru yang benar-benar guru. Guru yang demikian tidak akan pernah iri dengan profesi lain meskipun daya pancar profesi lain itu begitu memukau. Guru sejati selalu yakin akan peran yang dimainkannya di kelas bermanfaat bagi siswanya. Guru sejati selalu terhindar dari kontaminasi negatif yang merusak citra guru.

Jika guru sebagai sebuah bentuk kebahagiaan dalam hidup, dalamilah tugas guru sampai pada taraf yang mengagungkan bagi diri. Rasakan kenikmatan diri saat melihat siswa yang diasuh mengalami perubahan tingkah laku ke arah positif. Dengarkan detak jantung sendiri yang berirama itu ketika melihat siswa yang diajar tersenyum dan menganggukkan kepala pertanda mengerti dan mampu menyerap konsep yang diberikan. Angkatlah bibir menjadi sebuah senyuman ketika melihat senyum siswa yang tulus karena merasakan kenikmatan belajar. Itulah diri sendiri yang akan melekat dalam aurora guru.

Tidak ada komentar: