Oleh Suyatno
Pagi tadi, Rabu, 11 JUni 2008, saya lewat jalan Walikota Mustajab Surabaya dengan kaget dan sakit. Saya melihat siswa SMA/SMK bernaung di Yayasan LP PGRI Surabaya berderet-deret dan berteriak-teriak untuk meminta gedung belajar. Mengapa hanya untuk belajar saja, mereka berteriak karena ruang belajarnya diminta oleh Pemkot untuk tidak ditempati. Aduh, kasihan mereka.
Siswa-siswa itu pasti warga Surabaya, meski ada pula siswa dari daerah lain dengan jumlah sangat sedikit yang bersekolah di Surabaya. Kalau memang warga Surabaya, mereka berarti juga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk kelangsungan pendidikannya. Lalu, mengapa ruang belajar mereka yang sementara berada di sekolah negeri itu harus dikosongkan dengan dalih bukan milik PGRI?
Andaikata, sekolah di bawah naungan ini bubar, lalu siswa mereka ditampung di mana?
ADUHM HATI INI TERIRIS JUGA MELIHAT GURU_GURUNYA JUGA ikut mendampingi siswa berdemo. Sampai kapan mereka harus berdemo? Apakah harus lewat jalan berteriak-teriak dahulu baru ada solusi.
2 komentar:
menjadi guru apakah selalu dengan berbuat yang menurut saya disukai oleh muritnya. cara pembelajaran yang disukai oleh murid agar murid lebih mudah menerima pelajaran dan apakah patut kita memberikan hukuman fisik kepada murid ?
Prasetyo ganes
042074015
bagusprasetyo.blogspot.com
sebaiknya tiap posting baru diberi foto agar lebih menarik.
Posting Komentar