Senin, 06 Oktober 2014

Makna Sebuah Wisuda, Menyambut Wisuda ke-81 Unesa



Wisuda bukan hanya prosesi dengan memakai toga lalu bersalaman dengan rektor dan diabadikan dalam foto kenangan semata. Wisuda bukan senantiasa hanya itu saja. Ada makna yang terurai panjang dari sebuah wisuda. Lantas, orang yang dapat memaknai prosesi wisuda dengan tepat akan dapat menemukan jalan hidup kelak. Sebaliknya, siapa saja yang tertutup pembatas sehingga tidak mampu melihat dengan jernih makna wisuda yang sesungguhnya, tentu akan terseok-seok dalam menapaki kehidupannya.
Wisuda itu sebuah momen yang dapat memunculkan momentum. Momentum tidak selalu ada dalam sebuah momen. Jadi, meski Anda diwusida, belum tentu momentum dapat ditemukan. Yang dapat menemukan momentum adalah mereka yang mampu menggunakan wisuda sebagai energi pengungkit perjalanan hidupnya. Energi pengungkit itu akan muncul jika terdapat refleksi diri, penguatan jiwa, dan pemaksimalan potensi.
Wisudawan itu sosok yang berisi dan berpotensi. Namun, isi dan potensi itu akan menjadi tidak berguna manakala hanya tersimpan di lemari badan, terselip di untaian kata sebuah ijasah, dan hanya tertandai oleh toga yang dipasangkan di kepala saat wisuda. Sebaliknya, isi dan potensi akan bersatu membentuk energi baru yang dapat memberi arti hidup seorang wisudawan jika terus menerus dipoles dan diasah. Banyak orang yang mengeluh ketika selesai diwisuda. Namun, banyak orang yang juga semakin melejit dalam hidupnya setelah menemukan momentum dari sebuah prosesi wisuda.
Mengeluh dan melejit merupakan pilihan bagi wisudawan. Orang yang mampu memaknai wisuda secara mendalam tentu akan melejit. Sebaliknya, mereka yang hanya permukaan saja memaknai wisuda, tentu, dia akan mendapatkan kata mengeluh sepanjang masa. Tentu, alumni Unesa akan memilih kata melejit. Untuk itu, pemaknaan perlu terus dilakukan sampai suatu saat menemukan jalan yang lempang bagi hidupnya.
Dengan modal pemaknaan wisuda sebagai momentum loncatan diri untuk menggapai kesuksesan, Unesa menentukan tema Wisuda ke-81 Unesa Siap Mengembangkan Pendidikan Berbasis Revolusi Mental demi  Kejayaan Indonesia. Tema itu sungguh memerlukan usaha yang kuat dengan memadukan isi dan potensi diri setiap wisudawan. Dengan momen itu, momentum diri harus berada pada sebuah revolusi mental. Melejitkan diri tidak sekadar selesai di ucapan saja. Melejitkan diri harus sampai tarap memunculkan kejayaan bangsa. Bangsa yang jaya ditandai oleh kebergairahan para tokoh-tokohnya dalam membangun masyarakat dalam bingkai budaya. Siapa tokoh itu? Tak lain dan tak bukan adalah para wisudawan Unesa. Selamat diwisuda.

Tidak ada komentar: