Jumat, 18 Mei 2012

Guru Inspiratif Menurut Bill Gates

Sal Khan bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia.
Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru. Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video.
“Orang ini luar biasa,” kata Gates dalam surelnya. “Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas.”
Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet.
Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah dosen digital ini membikin tutorial video. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (http://khanacademy.org). Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari pabrik cupcake.
Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. “Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang,” kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.
“Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia,” ujar Gates.
Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT.
Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan software Yahoo Doodle. Sejak itulah kecanduan mengajar dimulai.
Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.
Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. “Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah,” katanya.
Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia. Selamat hari guru, 25 November, teman. (Sumber: Blog Tempointeraktif)

Kiat Sukses Mengikuti PLPG

PLPG merupakan langkah kedua setelah guru lolos UKA. Tentunya, PLPG harus dihadapi dengan penuh suka cita oleh para guru. Ada harap dan ada cemas dalam diri guru. Jangan khawatir, PLPG merupakan sebuah kegiatan pelatihan dan pendidikan yang diakhir dengan tes. Itu berarti seperti guru ketika dahulu kuliah, prajabatan, inservice training, penataran, atau apalah namanya. Jadi, mengapa harus harap cemas. Yang penting siapkan diri lahir batin untuk bertekad mengembangkan diri menjadi guru sejati.

Nah, berikut ini ada beberapa informasi yang perlu diperhatikan. Pertama, jangan percaya kepada siapapun tentang jalan pintas atas tawaran oknum yang menjanjikan dapat meluluskan PLPG lewat jalan belakang. Percayalah, sistem PLPG tidak memungkinkan jalan belakang makanya lewat jalan depan saja alias ikuti dari awal sampai akhir.

Kedua, persiapkan diri sebaik-baiknya sehingga tidak pesimistis, grogi, dan kalah sebelum berperang. Asesor bukan hantu yang menakutkan melainkan kawan pendamping yang akan memandu sampai selesai dari hari ke hari.

Ketiga, senantiasa mengikuti perkembangan informasi dari jalur resmi, yakni situs www.sg.unesa.ac.id dari waktu ke waktu. Dalam situs itu, informasi terbaru akan selalu diunggah.

Keempat, taati ketentuan untuk peserta PLPG. Ketentuan dalam bentuk tata tertib itu sebenarnya untuk memudahkan dan berkonsentrasi peserta PLPG. Jadi, tata tertib bukan penghalang melainkan penunjang.

Kelima, bawalah buku, RPP, silabus, dan acuan tulis yang lainnya. Siapa tahu akan membantu peserta saat lokakarya di kelas.

Keenam, sebelum berangkat, pelajari denah lokasi agar tidak terlambat. PLPG Unesa bertempat di tiga lokasi, yakni STKIP PGRI Jombang di Jalan Ahmad Dahlan, dekat alun-alun Jombang. Ke lokasi itu, turun saja stasiun lalu naik becak. Lokasi berikutnya di Tuban, yakni SMPN 6 dan 7. Berikutnya di gedung PPG Unesa yang terletak di kampus lidah. Gedung PPG terlihat paling menonjol di kampus lidah soalnya gedung baru dan tertinggi (9 lantai). Dari kejauhan, gedung PPG paling kelihatan.

Ketujuh, jika ingin sukses PLPG, syarat paling pas adalah bergembiralah, senang, dan bahagia dalam mengikuti PLPG. Hilangkan pikiran negatif dan perasaan susah.

Kedelapan, pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2012 berbasiskan prodi LPTK penyelenggara, sehingga peserta yang mengikuti PLPG pada suatu rayon LPTK tidak hanya berasal dari daerah tempat LPTK berada, akan tetapi juga dari daerah/provinsi lain yang prodinya tidak ada pada LPTK di daerah/provinsi tersebut.