Jumat, 25 Maret 2011

Penilik, Pamong Belajar, dan Pengawas Sekolah dapat Perhatian Pemerintah

Penilik, pamong belajar, dan pengawas sekolah mendapatkan perhatian pemerintah dalam hal jenjang kepangkatan. Namun, mereka dituntut untuk profesional dengan syarat berpendidikan s-1. Peningkatan profesionalisme pendidik tak hanya berlaku bagi guru-guru di sekolah formal. Pendidik yang melayani pendidikan di luar sekolah atau institusi pendidikan formal, seperti pamong belajar, juga disyaratkan untuk profesional dengan jenjang pendidikan minimal S-1. Keharusan meraih gelar sarjana itu juga diberlakukan bagi penilik dan pengawas sekolah. 

Kementrian Pendidikan Nasional bakal membantu pembinaan dan pengembangan karir, kompetensi, serta prestasi kerja pengawai negeri sipil (PNS) yang menduduki jabatan fungsional penilik, pamong belajar, dan pengawas sekolah. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh usai melakukan penandatanganan peraturan bersama dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta, Kamis (24/3/2011), menjelaskan pengembangan karir dan profesi pejabat fungsional seperti penilik, pamong belajar, dan pengawas perlu mendapatkan perhatian secara khusus. Peraturan bersama tersebut berisi petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional penilik dan angka kreditnya, jabatan fungsional pamong belajar dan angka kreditnya, serta jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya.

Kepala BKN Edy Topo Ashari mengatakan, di samping penetapan jabatan fungsional tingkat ahli dengan dasar pendidikan paling kurang S-1, ditetapkan juga jenjang jabatan penilik, pamong belajar, dan pengawas sekolah. Jenjang jabatan terendah adalah Penilik Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b dan jenjang jabatan tertinggi adalah Penilik Utama, pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d.

"Jenjang jabatan fungsional penilik yang semula jenjang jabatan tertinggi adalah Penilik Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, tingkatkan menjadi Penilik Utama Madya, golongan ruang IV/d," ujar Edy. Adapun batas usia pensiun penilik dapat diperpanjang sampai 60 tahun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2010 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi PNS yang Menduduki Jabatan Fungsional Penilik.

Sementara itu, jenjang jabatan terendah pamong belajar adalah Pamong Belajar Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a dan jenjang jabatan tertinggi Penilik Madya, pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c. Kemudian, jenjang jabatan terendah pengawas sekolah adalah Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan jenjang jabatan tertinggi Pengawas Sekolah Utama, pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e. "Setiap kenaikan jabatan pangkat penilik, pamong belajar, dan pengawas sekolah disyaratkan sejumlah angka kredit tertentu dari unsur pengembangan profesi," kata Edy. (sumber: Kompas.com/24-3-2011)

Rabu, 23 Maret 2011

Nilai Karakter dalam Film Shaolin (Andy Lau)

Judul di atas sengaja diberi tanda kurung Andy Lau karena memang sangat banyak film yang berjudul Shaolin. Dalam film mandarin terbaru itu (2011), Tiga aktor besar dalam dunia kungfu ikut berlaga, yakni Jackie Chan, Nicholas Tse dan Andy Lau. Andy Lau sebagai raja yang berubah drastis dari raja yang lalim, kejam, biadab, dan keras menjadi manusia biasa yang santun, tenang, tulus, dan memaknai hidup yang apa adanya. Jacky Chan berperan sebagai juru masak yang telah mendapatkan pencerahan hidup sehingga meskipun menjadi juru masak tetapi dia menjadi juru masak yang manusiawi. Nicholas Tse berperan sebagai adik yang manis, ksatria, dan santun berubah menjadi orang yang ganas, biadab, membabi-buta, rakus, dan ambisi besar sebagai seorang raja. 
Dari peran di atas, film ini menceritakan tentang kekejaman dan liciknya dunia politik yang membuat korbannya menjadi serakah hingga rela membunuh saudara, hingga rekan beserta keluarganya, bahkan ribuan rakyat yang tidak bersalah. Andy Lau yang berperan sebagai Hou Jie, panglima perang yang kejam, akhirnya bertobat dan menjadi bhiksu lantaran kehilangan anak satu-satunya yang meninggal akibat pengkhianatan dari adiknya sendiri.
Istrinya yang meninggalkannya, dipertemukan kembali dalam kondisi yang mengharukan. Di masa-masa kehancurannya, Andy Lau dipertemukan dengan seorang koki shaolin, yakni Wudao yang diperankan oleh Jackie Chan. Bahkan, Jacky Chan harus berjuang keras untuk bisa ‘mengembalikan’ Andy Lau sebagai rekan baru di biara ke jalan yang benar dengan cara bercerita dan bekerja langsung di dapur untuk melayani makanan para pengungsi di depan biara..
Ceritai berlatarbelakangkan beberapa waktu seusai kejatuhan Dinasti Qing, ketika banyak panglima perang yang saling berebut wilayah kekuasaan tanpa mempedulikan pengaruhnya pada penduduk di daerah tersebut yang sering menjadi korban akibat banyaknya peperangan. Hou Jie (Andy Lau), seorang panglima perang yang tak mengenal rasa takut dan baru saja merebut wilayah kota Dengfeng bersama tangan kanannya, Cao Man (Nicholas Tse). Kesuksesannya tersebut membuat Hou Jie menjadi seorang manusia yang angkuh dan tidak pernah peduli pada hal lain selain kepentingan dirinya sendiri.
Kehidupan Hou Jie kemudian berbalik total ketika Cao Man mengkhianati dirinya demi merebut kursi kekuasaan. Pengkhianatan tersebut – yang merenggut puteri Hou Jie satu-satunya serta membuat istrinya, Yan Xi (Fan Bingbing), memutuskan untuk meninggalkan dirinya untuk selamanya – membuat Hou Jie tersadar mengenai bagaimana rupa perlakuannya selama ini. Lewat bantuan seorang juru masak (Jacky Chan) di sebuah biara Shaolin, Hou Jie kemudian berniat untuk merubah dan menghapus seluruh sifat buruknya serta memulai sebuah kehidupan baru sebagai murid di biara tersebut. Namun, masa lalu tentu tidak dapat lenyap begitu saja. Cao Man yang mengetahui bahwa Hou Jie masih hidup, kemudian menawarkan imbalan kepada siapa saja yang dapat menangkap Hou Jie.
Disinilah Hou Jie dan para biksu Shaolin terpaksa untuk mengungsi untuk menghindari kekejaman Cao Man. Banyaknya rakyat yang menderita memaksa Hou Jie dan para biksu Shaolin untuk melawan kekejaman panglima perang yang jahat. Mereka merencanakan untuk melancarkan penyerangan untuk menyelamatkan rakyat yang tidak berdosa.
Dari film itu tergambar nilai karakter putih dan hitam, baik dan buruk, berbudaya dan biadab, dan kesederhanaan memberikan perlindungan bagi kebahagiaan seseorang. Film ini layak ditonton oleh para siswa untuk melihat bagaimana kekejaman manusia apabila lepas kendali dan hanya berpihak pada diri sendiri.

Mendiknas: Indonesia Kelebihan 300.000 Guru

Jumlah guru di Indonesia mengalami kelebihan sekitar 300.000 guru. Hal tersebut dikatakan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh saat menggelar jumpa pers penutupan Rembuk Nasional Pendidikan 2011 di Depok, Jumat (18/3/2011). "Kebutuhan guru kita jika dipetakan sampai 2014 itu lebih dari 300.000," kata Nuh kepada wartawan. Pemetaan tersebut, lanjut Nuh, dilakukan melalui mekanisme yang ada pada saat ini. Jika diatur dengan komposisi 1 : 24 (1 guru mengajar 24 siswa), maka kelebihan tersebut bisa turun menjadi sekitar 180.000 guru.

Untuk itu, melalui program multigrade, guru bisa mengajar lebih dari satu pelajaran dan kelebihan jumlah guru bisa lebih diefisiensikan menjadi 40.000 guru. "Dengan komposisi 1 : 24 itu, kelebihan guru bisa turun menjadi 180.000 guru. Jika diatur lagi kebutuhannya dengan multigrade, satu guru tidak hanya mengajar satu mata pelajaran, tetapi bisa dua atau tiga mata pelajaran yang sekelompok. Maka dar itu, kelebihan jumlah guru bisa turun hingga 40.000 orang," papar Nuh.

Nuh menambahkan, jika konsep multigrade tersebut dimanfaatkan dengan baik menggunakan penataan regulasi yang juga baik, bisa dibayangkan efisiensi yang dihasilkan. Karena dengan konsep itulah seorang guru Matematika, misalnya, bisa juga mengajar Fisika. Karena memang, setiap guru diberikan kewenangan mengajar sesuai kelompok pelajaran yang dikuasainya. "Ada pelajaran mayor dan ada pelajaran minor. Mayornya tetap satu, tetapi minornya bisa dua atau lebih," ujar Nuh. Ia mengatakan, konsep multigrade memungkinkan pemerintah menghemat hingga miliaran rupiah. Penghematan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan guru, beasiswa, dan penambahan fasilitas. (sumber: Kompas.com/18-3-2011)

Senin, 21 Maret 2011

Informasi SNMPTN 2011

Pendaftaran SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan dapat dilakukan secara onlinemelalui laman (website) : http://ujian.snmptn.ac.id.
  1. PERSYARATAN DAN KETENTUAN
    1. Seleksi
      1. Lulus Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2009, 2010, dan 2011. Bagi lulusan tahun 2009 dan 2010, memiliki ijazah SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara dan bagi lulusan tahun 2011 telah memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) dari Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto yang bersangkutan dan dicap.
      2. Memiliki kesehatan yang memadai, sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi.
      3. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
    2. PenerimaanLulus Ujian Nasional, lulus ujian tertulis dan atau keterampilan SNMPTN 2011, sehat, dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.
  2. CARA PENDAFTARAN UJIAN TERTULIS DAN ATAU KETERAMPILANPendaftaran SNMPTN jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.
  3. LINTAS WILAYAHPeserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak harus mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.
  4. JENIS UJIAN
    1. Ujian Tertulis
      1. Tes Potensi Akademik (TPA)
      2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP):
        1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
        2. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
        3. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
    2. Ujian Keterampilan untuk program studi di bidang ilmu keolahragaan dan/atau kesenian.
  5. PENYELENGGARAAN UJIAN KETERAMPILAN UNTUK PROGRAM STUDI OLAH RAGA DAN SENIPeserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau Kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan yang dilaksanakan dua hari setelah pelaksanaan ujian tertulis. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan sesuai dengan pilihan peserta atau PTN terdekat dari tempat pendaftaran peserta yang memiliki program studi yang mempersyaratkan Ujian Keterampilan sesuai dengan pilihan peserta. Program studi penyelenggara secara lengkap dapat dilihat pada Daftar Program studi di laman (website) SNMPTN 2011.
  6. JADWAL PENDAFTARAN DAN UJIAN
    1. Pendaftaran : 2 - 24 Mei 2011
    2. Ujian Tertulis
      Selasa, 31 Mei 2011:Tes Potensi Akademik
        Tes Bidang Studi Dasar
         
      Rabu, 1 Juni 2011:Tes Bidang Studi IPA
        Tes Bidang Studi IPS
    3. Ujian  KeterampilanUjian Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Juni 2011.
          
  7. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
    1. Program Studi yang tidak mengadakan Ujian Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
      1. Tes Potensi Akademik (TPA)                 : 30%
      2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP)          : 70%
    2. Program studi yang mengadakan Ujian Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
      Program studi keolahragaan:
      1. Ujian Tulis                        : 50%
      2. Ujian Keterampilan            : 50%
      Program studi kesenian:
      1. Ujian Tulis                        : 40%
      2. Ujian Keterampilan            : 60%
         
  8. PENILAIAN HASIL UJIAN TERTULISPenilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut:
    Jawaban BENAR:+ 4
    Jawaban SALAH:-  1
    Tidak Menjawab:  0

    Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan dengan nilai mata ujian lainnya. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
  9. KELOMPOK UJIAN TERTULISKelompok ujian SNMPTN terbagi menjadi 3 (tiga):
    1. Kelompok Ujian IPA
    2. Kelompok Ujian IPS
    3. Kelompok Ujian IPC
    Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS, atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.
  10. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
    1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
    2. Setiap peserta kelompok ujian IPA/IPS dapat memilih sebanyak-banyaknya dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
    3. Setiap peserta kelompok ujian IPC dapat memilih tiga program studi dengan catatan sekurang-kurangnya satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
    4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
    5. Peserta ujian yang memilih hanya satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
    6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
    7. Daftar program studi, daya tampung tahun 2011, dan jumlah peminat tahun 2010 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di laman (website)http://www.snmptn.ac.id.
  11. BIAYA UJIAN TERTULIS DAN KETERAMPILAN
    1. Rp150.000,00 (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
    2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC (IPA + IPS).
    3. Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian  keterampilan bagi yang memilih program studi yang mempersyaratkan ujian keterampilan.
    4. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
  12. MEKANISME PENDAFTARAN UJIAN TERTULIS DAN ATAU KETERAMPILANPendaftaran online dapat dilakukan dari manapun melalui website http://ujian.snmptn.ac.iddengan tata cara sebagai berikut:
    1. Calon peserta membayar biaya ujian mulai tanggal 2 Mei 2011 pukul 08.00 WIB sampai dengan 24 Mei 2011 pukul 12.00 WIB melalui Loket/ATM/Internet Banking Bank Mandiri. Pendaftaran secara online ditutup pada tanggal 24 Mei 2011 pukul 16.00 WIB.
    2. Ketika melakukan pembayaran, calon peserta harus memasukkan nomor kartu identitas calon peserta (KTP/SIM/Paspor Indonesia/Kartu Keluarga) dan memilihkelompok ujian yang dikehendaki (IPA/IPS/IPC). Khusus bagi yang menggunakan paspor sebagai identitas diri, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui Loket atauInternet Banking.
    3. Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter.
      PERHATIAN: Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia, tidak boleh diperlihatkan pada orang lain dan hanya dapat dipergunakan untuk melakukan pendaftaran online satu kali saja.  Konsekuensi kelalaian menjaga kerahasiaan informasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon peserta.
    4. Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi website dengan alamat http://ujian.snmptn.ac.id dan memilih menu Pendaftaran. Untuk melakukan pendaftaran secara online, calon peserta harus menyiapkan:
      1. Bukti pembayaran.
      2. Kartu identitas yang dipakai ketika melakukan pembayaran.
      3. Fotokopi ijazah/tanda lulus.
      4. File pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (terbaru), berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 100 KB.
    5. Calon peserta harus melakukan Login dengan memasukkan Nomor Identitas dan PIN SNMPTN yang tercantum dalam bukti pembayaran.
    6. Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran online sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus benar. Kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang ini berakibat pembatalan penerimaandi PTN yang dituju.
    7. Calon peserta harus menyimpan dan mencetak file Kartu Bukti Pendaftaran online.
    8. Calon peserta menandatangani Kartu Bukti Pendaftaran tersebut. Kartu Bukti Pendaftaran yang telah ditandatangani berlaku sebagai Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2011. Kartu ini harus disimpan dengan baik dan dibawa ketika mengikuti ujian. Calon peserta telah resmi dinyatakan sebagai peserta ujian SNMPTN 2011.
    Tutorial tatacara pendaftaran ujian tertulis dan atau keterampilan dapat diunduh (download) di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id mulai tanggal 25 Januari 2011.
  13. INTEGRASI PROGRAM BIDIK MISIPada tahun 2011, Program Bantuan Biaya Pendidikan (Bidik Misi) dari Kementerian Pendidikan Nasional bagi siswa SMA/SMK/MA/MAK diintegrasikan ke dalam pola seleksi SNMPTN. Ketentuan lebih lanjut mengenai program Bidik Misi ini dapat dilihat dalam lamanhttp://bidikmisi.dikti.go.id.
  14. PENGUMUMAN HASIL UJIAN TERTULIS DAN/ATAU KETERAMPILANHasil ujian tertulis dan/atau keterampilan diumumkan di website dengan alamathttp://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses pada hari Kamis, 30 Juni 2011 mulai pukul 00.00 WIB.
  15. LAMAN (WEBSITE)  RESMI DAN ALAMAT PANITIA PELAKSANA
    1. Laman (website) resmi SNMPTN 2011 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui website tersebut.
    2. Calon peserta juga dapat memperoleh informasi melalui akun twitter SNMPTN: @snmptn2011
    3. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2011 adalah Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp/Fax. (0251) 8423068 ; e-mailpanitia@snmptn.ac.id.
    4. Informasi dan tata cara pendaftaran dapat ditanyakan melalui HALO SNMPTN 2011(Call Center) : 0804-1-450-450
  16. LAIN-LAINSegala perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SNMPTN 2011 akan diinformasikan melalui laman (website) SNMPTN 2011 dan menjadi bagian dari Pedoman Operasional Baku (POB) SNMPTN 2011. (Sumber: Situs Resmi SNMPTN/www.snmptn.ac.id.

Jalan Menempuh SNMPTN 2011

SNMPTN 2011 merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN 2011 akan dilaksanakan melalui  (1) jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik, dan (2) jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan.
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya serangkaian kegiatan sosialisasi mengenai tata laksana SNMPTN 2011 Jalur Undangan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, panitia telah mendapatkan berbagai masukan dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat umum, tentang ketentuan dan persyaratan sekolah dan siswa pelamar SNMPTN 2011 Jalur Undangan sebagaimana tercantum dalam Informasi Awal. Oleh karena itu, panitia telah menyempurnakan ketentuan tentang sekolah dan siswa pelamar Jalur Undangan, sekaligus pemutakhiran informasi mengenai integrasi Program Bantuan Biaya Pendidikan (Bidik Misi), sebagaimana disajikan dalam buku informasi ini.
Buku informasi ini menyajikan ketentuan umum SNMPTN 2011 baik jalur ujian tertulis/keterampilan dan jalur undangan, persyaratan, cara pendaftaran, jenis ujian, jadwal, biaya, termasuk kelompok Program Studi baik Kelompok IPA maupun IPS dari 60 Perguruan Tinggi Negeri. Buku informasi ini diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN 2011, sehingga calon peserta dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik. Secara rinci informasi tentang tata cara pendaftaran dan pelaksanaan SNMPTN dimuat dalam Buku Panduan Peserta SNMPTN 2011 yang dapat diakses di laman (website) dengan alamathttp://www.snmptn.ac.id.

Kamis, 17 Maret 2011

Guru dan Multikecerdasan Siswa

Sudah menjadi keharusan bagi guru untuk paham benar tentang semua siswanya dalam satu kelas. Empat puluh siswa di kelas berarti ada 40 perbedaan kecerdasan. Dengan begitu, perlakukan guru terhadap siswa satu dengan yang lainnya harus berbeda. Jika tidak memperhatikan perbedaan itu, sangat dipastikan jika perjalanan pembelajaran guru tidak normal. 
Zaman lalu, semua anak dianggap mempunyai kecerdasan tunggal yang diukur dengan alat tunggal pula sehingga siswa yang tidak memenuhi persyaratan kecerdasan intelektual akan menjadi orang yang tersisih. Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang.
Kecerdasan yang ganda itu, dibagi atas kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Secara rinci masing-masing kecerdasaan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.   Kecerdasan matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.
Ia menyenangi berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Peserta didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika. Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya tersebut.
Peserta didik ini juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti catur dan bermain teka-teki.
2.   Kecerdasan bahasa
Kecerdasan bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat, misalnya terhadap nama-nama orang, istilah-istilah baru, maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta didik ini umumnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik lainnya.
3.   Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Peserta didik jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan tape recorder, radio, pertunjukan orkestra, atau alat musik dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.
4.   Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul, misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.
5.   Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Hal ini dapat dijumpai pada peserta didik yang unggul pada salah satu cabang olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.
6.   Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.
7.   Kecerdasan intrapersonal 
Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan dirinya sendiri.
8.   Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.
Peserta didik dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda angkasa, dan sebagainya.
Melalui konsepnya mengenai multiple intelligences atau kecerdasan ganda ini Gardner mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan dari tunggal menjadi jamak.
Kecerdasan tidak terbatas pada kecerdasan intelektual yang diukur dengan menggunakan beberapa tes inteligensi yang sempit saja, atau sekadar melihat prestasi yang ditampilkan seorang peserta didik melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka, tetapi  kecerdasan juga menggambarkan kemampuan peserta didik pada bidang seni, spasial, olah-raga, berkomunikasi, dan cinta akan lingkungan.

Tidak Naik Kelas karena Tidak boleh Naik Meja (humor 1)

Di sebuah sekolah Dasar tibalah dilakukan pembagian raport, ketika tiba giliran Udin untuk menerima raport, sang guru berkata kepada ibunya Udin selaku wali murid, "Anak anda tidak naik kelas."

Kaget dan malu sang ibu mendengarnya, dengan marah dipanggilnya sang anak lalu memarahinya, "Kenapa kamu tidak naik kelas ?"

Dengan enteng Udin menjawab, "apaan mak jangan khan naik kelas Udin naik meja aja dimarahin ".

Kemendknas Kementerian Terbaik

Jempol. Kementerian pendidikan menjadi kementerian yang terbaik di antara kementerian yang lain dengan meraih nilai 72. Hal itu berdasarkan penilaian dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menyatakan bahwa pengelolaan dunia pendidikan semakin baik. Berkat penilaian itu, menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para institusi pendidikan saat memberikan sambutan dalam Rembuk Nasional 2011 di Depok, Rabu (16/3/2011).

Menteri yang asli Surabaya itu mengungkapkan bahwa kemendiknas terpilih sebagai kementerian terbaik dengan nilai 72. Untuk itu, lanjut Nuh, Kemdiknas harus melakukan efisiensi dan efektivitas kinerja karena anggaran terus naik. Efisiensi perlu dilakukan karena menyadari anggaran yang dimiliki oleh Kemendiknas semakin lama semakin tinggi."Ada penilaian jika pendidikan kita dari segi pengelolaan semakin baik dan Kemendiknas adalah kementerian yang terbaik," ucap Nuh.

Selain itu, Kemdiknas yang memperoleh 20 persen dari total pengeluaran negara harus efektif. Karena itu, apa pun yang dilakukan Kemdiknas harus cepat dan tepat. "Prinsip lain yang harus kita pegang adalah kita harus ramah secara sosial. Strategi pendidikan yang sinkron antara efektif dan efisian akan berdampak baik bagi penyelenggara pendidikan dan masyarakat," tambahnya. (sumber: kompas.com/17-3-20011/syt)

Pola RSBI Bakal Diubah

Setelah mendapatkan kritik dan kajian dari berbagai pihak, akhirnya, RSBI akan diganti pola pelaksanaannya. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengakui, dia memahami kritik dan protes masyarakat mengenai rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI). Hal itu terutama mengenai kesan RSBI eksklusif hanya untuk "anak orang kaya", dengan dikuatkan biaya tinggi. Padahal, RSBI tetap sekolah publik yang harus mengalokasikan 20 persen untuk siswa dari keluarga kurang mampu.
"Tidak penting namanya apa, internasional atau nasional. Masyarakat inginnya institusi pendidikan berkualitas. Jangan pakai nama internasional kalau jiwanya belum internasional," kata Nuh seusai pembukaan "Rembuk Nasional Pendidikan Tahun 2011" di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/3/2011).

Untuk itu, pemerintah akan merombak konsep dasar dan penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional yang dinilai tak sesuai lagi dengan harapan dan ide awal. Institusi pendidikan salah menerjemahkan kualitas dengan label "internasional" dan menggunakan pendekatan kelas serta menafsirkan metodologi pengajaran dengan bahasa asing sebagai bahasa pengantar.

Pemerintah mengevaluasi 130 RSBI. Hasilnya akan menjadi dasar untuk menyusun peraturan menteri tentang RSBI. Peraturan menteri itu terbuka untuk diubah. (Sumber: Kompas.com/LUK)

Selasa, 15 Maret 2011

Keterampilan Berbicara di Zaman ini

Sebagai sebuah keterampilan, berbicara yang baik memerlukan syarat yang harus dipenuhi oleh pembicara agar maksud dan tujuan berbicara dapat diterima oleh pendengar secara tepat tanpa ada persepsi yang menyimpang sedikit pun. Syarat itu terdiri atas (1) syarat isi pembicaraan, (2) syarat bahasa yang digunakan (saluran pesan), (3) syarat artikulasi dan kinestetik (mimik, bahasa tubuh, kode budaya), (4) syarat konteks, dan (5) syarat penggayaan pembicaraan. Syarat tersebut haruslah terintegrasi secara simultan sehingga didapatkan keterampilan bicara yang padu, apik, dan bermutu.

Lalu, secara rinci, bagaimanakah uraian syarat-syarat tersebut? Mengapa banyak orang merasa gagal dalam berbicara? Kemudian, apakah kekuatan bicara seseorang mencerminkan kecerdasan orang tersebut? Jawaban semua itu akan memperkuat seseorang dalam berbicara.

Ketika seseorang mencoba berkali-kali untuk berbicara di depan umum, komentar mereka rata-rata menyebutkan bahwa berbicara yang baik ternyata memerlukan perjuangan, sekali mencoba belum dapat dirasakan perubahannya, dan musuh utama adalah rasa kurang percaya diri yang berdampak pada tubuh yang gemetar. Kalau Anda sendiri yang melakukan kegiatan berbicara di depan umum, apa komentar Anda? Alangkah baiknya komentar itu dijabarkan agar dapat menjadi bahan pelajaran bagi orang lain.

Senin, 14 Maret 2011

Akhirnya, Datang juga Serial ke-100 untuk Mbok Siti

Siapa sangka, kalau Mbok Siti mampu ke-100 dalam berkisah. Pada mulanya, tiga tahun yang lalu, 2009, ada inspirasi untuk menguatkan hati guru yang kadang gundah akan tugasnya. Di sisi lain, terdapat lintasan gagasan yang mengoyak-koyak otak untuk semakin bersama dengan sosok guru. Gagasan itu bermuara pada satu tekad untuk meramaikan pola pendidikan yang setara dengan anak. Jadilah, sublimasi pikiran yang mengendap-endap selama tiga tahun. Lama, dan sangat lama untuk sekian waktu dalam berbicara.

Nah, setelah ke-100 serial itu mau apa? Apakah serial itu dibiarkan saja merambah alam yang terus berkembang. Apakah dibukukan agar semakin luas dinikmati oleh sosok guru atau khalayak ramai lainnya? Ah, itu hanya sebuah tindak lanjut semata. Yang paling penting, pergumulan gagasan telah sampai di ujung 100.

Rasanya tiada lelah untuk menjangkau seratus karena waktu mengalir dengan sejuknya. Rasanya, tidak bosan tangan ini mengetuk kata menjadi gagasan karena ada kemauan untuk memajukan peran guru. Di sektor lain, pribadi Mbok siti memberikan warna khas dalam kotak gagasan yang jauh berkembang dan bertumbuh bersama napas ini. Jadinya, titik temu untuk ke-100 dapat dijumpai saat ini. Selamat menikmati.

Guru di Mata Mbok Siti 100

Cahaya matahari menusuk sela-sela daun ranum buah mangga yang tumpahannya menerangi dedaunan kencur subur di bawah kaki. Kokok ayam bersahutan dengan suara bebek seakan memberikan lagu kegirangan petani padi saat panen membentang. Pagi itu begitu lincah. Aku menyenandungkan lagu gembira dengan lirih suara di telinga.

“Betapa gembiranya dirimu hari ini, anakku”, celetuk Mbok Siti yang ternyata mengamati dari jauh lalu mendekatiku.

“Iya Mbok. Aku sangat gembira setelah melihat udara segar, sinar matahari yang hangat, suara hewan berirama, dan dedaunan memancarkan gairah hidup”, jawabku sangat lancar.

“Aku juga bergembira setelah melihat kamu gembira, anakku”, jawab Mbok Siti seakan tidak mau kalah. 

Gembira itu merupakan sebentuk kepuasan dari jiwa yang hidup dan menyatu dengan mata, telinga, dan rasa dari diri ini. Itulah perpaduan sempurna yang membuncahkan kegembiraan sejati. Gembira itu sebuah kepastian bagi pikiran yang menjangkau ke depan dengan pengharapan seutuhnya. Jadi, guru selayaknya dibalut kegembiraan dalam kondisi apapun dan di manapun ketika bergulat dengan dunia murid. Secara asasi, murid kita itu sejak lahir telah mempunyai naluri gembira dalam menyambut dunia baru. Dengan gembira itulah, murid dapat mengisi gelas pengalaman bagi hidupnya.

“Karena murid adalah kegembiraan, guru mengajar pun harus berwujud kegembiraan meski dalam situasi yang teramat sulit”, jelas Mbok Siti. Dari kegembiraan, pendukung keberhasilan murid akan muncul dengan sendirinya, seperti kejujuran, ketulusan, kepuasan, dan kemantapan diri. Kejujuran selalu mengiringi kegembiraan. Gembira yang senyatanya menguatkan ketulusan. Kepuasan selalu disokong oleh kegembiraan, Kemantapan diri murid akan menjadi kokoh jika disentuh dengan kegembiraan. Guru hebat adalah sebuah kegembiraan. Dengan kegembiraan itulah, guru dapat merambat cepat mencapai keberhasilan dan bahkan dia akan diperlukan bagi guru lain sampai di tingkat mana pun, dari desa sampai nasional, dan bahkan internasional. Gembiralah!

Guru di Mata Mbok Siti 99

“Mengapa baru datang, kamu langsung geleng-geleng kepala, anakku? Apakah kamu tidak suka dengan suasana rumahku pagi ini?” tanya Mbok Siti menyelidik.

“Maaf, Mbok. Bukan tidak suka tapi aku masih teringat dengan kejadian di jalan tadi. Aku lihat ada seorang ibu yang marah-marah sambil memukuli pantat anaknya sandal karena kenakalan anak itu”, jawabku. Bahkan, setelah dipukuli, anak itu malah lari kencang. Sang ibu juga mengejar dengan berlari lebih kencang. Suara sangat riuh yang bersumber dari jeritan seorang ibu.

“Anak nakal itu biasa, anakku”, kata Mbok Siti sambil menyilakan aku untuk duduk di atas tikar anyam merah hitam yang sudah lusuh terkena waktu.

“Tapi, Mbok. Susah lho menghadapi anak nakal itu”, sergahku dengan mantap.

“Semua anak itu pasti nakal”, jawabnya. Kalau tidak nakal berarti bukan anak. Anak nakal karena terjadi ketidaksesuaian antara kehendak orang tua dengan daya terima anak. Lihatlah pertemuan dua sungai dari alir yang berbeda, pasti keduanya akan menimbulkan gemuruh dan mewujudkan gelombang air yang mengayun keras. Namun, setelah kedua alir sungai bertemu dan berada dalam satu alir, air itu tenag kembali dengan menunjukkan kebersamaan irama perjalanan aliran.

“Nah, kesadaran yang ikhlas dari seoran guru dapat meredakan kenakalan sang murid”, kata Mbok Siti. Berilah kesederhanaan konsep yang berterima bagi murid sesuai warna, nuansa, dan kejiwaan murid. Guru harus masuk ke dunia murid dengan halus dan lembut tanpa alasan sekata pun. Batu yang keras akan juga lebur karena timpahan air yang lembut. Secara nalar, mana mungkin air yang lembut dapat memecahkan batu. Namun, secara nyata, air mampu memindahkan bahkan memecahkan batu sebesar apapun.

Guru di Mata Mbok Siti (98)

Kambing itu asyik mengunyah potongan daun randu dengan lidah yang senantiasa bergerak ke kanan dan ke kiri. Kambing abu-abu itu berdua, antara induk dan anaknya, yang sesekali mengembik tanda bergembira. Anak kambing sesekali mengeluarkan kepalanya untuk meloncat ke sana dan ke mari. Induknya membiarkan begitu saja karena mungkin sudah tahu bahwa bergerak untuk anaknya merupakan sebuah kebutuhan. Aku asyik memperhatikan kambing itu dengan mencoba memegang hidung kambing. Anehnya, kambing itu diam saja seakan menambah keasyikannya mengunyah daun randu segar.

“Ingin memelihara kambing ya”, kata Mbok Siti sambil menambahi dedaunan (bahasa Jawa: rambanan).

“Maunya sih, Mbok. Tapi, enggak kok, Mbok. Hanya aku terheran dengan keasyikan induk dan anaknya dalam mengunyah daun randu ini”, jawabku sambil menunjukkan potongan daun randu yang masih utuh.

“Itulah kekuatan cinta dari induk ke anaknya dan dari anak ke induknya”, kata Mbok Siti sambil menunjuk kambing-kambing itu. Begitu pula, guru dengan muridnya harus dinaungi kekuatan cinta yang berhubungan secara timbal balik. Kekuatan cinta tidak dapat muncul begitu saja tanpa ada usaha dari guru dan mereaksi dari murid. Rupa usaha guru yang menjadi peluang terbentangnya cinta adalah kesederhanaan, kasih sayang, dan keikhlasan. Kesederhanaan memberikan kemudahan murid menerima kehendak guru dan guru mudah mendapatkan keinginan dasariah dari seorang murid. Kasih sayang memberikan jalan berupa suasana ketulusan antara dua insan yang saling menerima dan memberi. Kemudian, keikhlasan merupakan penembus keberterimaan tanpa halangan apapun dari yang memberi untuk yang menerima.

“Modal dasar guru hanyalah kesederhanaan, kasih sayang, dan keikhlasan, anakku”, ulang Mbok Siti sambil mengangguk tanda menegaskan. Aspek lainnya hanyalah pengikut yang memberikan kelengkapan menuju kesepurnaan tugas mulia seorang guru.

Selasa, 01 Maret 2011

Murid Nakal Biang Kehancuran Pembelajaran?

Adakah murid yang tidak nakal? Tentu tidak ada jika anakal dimaknai ketidaksesuaian persepsi antara guru dengan murid. Murid dikatakan nakal manakala tidak sesuai dengan norma atau aturan yang ada. Murid tersebut memang menjadi nakal karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian terhadap norma yang ada. Jadinya, mereka dianggap nakal.

Nakal bukan identik bodoh. Bahkan sebaliknya, siswa yang dicap nakal, kelak dia akan menjadi pandai. Rata-rata, orang yang sukses kecilnya pernah dianggap nakal. Jadi, ketika guru menghadapi murid nakal jangan langsung memvonis anak itu tidak mempunyai masa depan.

Yang namanya murid pastilah dekat dengan kenakalan karena belum tahu, belum ngerti, belum bisa, belum paham, dan belum terbuka alam pikirannya. Lambat laun, jika murid telah tahu, paham, bisa, dan sebagainya, dia tidak akan nakal lagi. Nah, guru harus sabar dan telaten untuk menghadapi murid yang dianggap nakal tersebut.

kalau sementara ini, ada guru yang merasa pusing menghadapi murid nakal, itu karena belum menemukan metode yang cocok dan pas untuk murid yang nakal itu. Meskipun, guru sudah menerapkan beraneka metode untuk menghadapi murid nakal, lalu, dia tidak mampu juga, itu artinya, memang belum ditemukan metode yang pas. Cobalah cari metode lainnya. Ingatlah, tidak semua metode cocok untuk semua murid.